Moeldoko Ingin Kelompok Bersenjata Papua Dicap Separatis

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Mar 2019 01:43 WIB
Menurut Moeldoko perubahan penyebutan nama bagi kelompok bersenjata di Papua perlu dilakukan agar pasukan TNI bisa menggunakan kemampuannya
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendesak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, dicap sebagai kelompok separatis. Menurut Moeldoko, hal tersebut perlu dilakukan agar pasukan TNI bisa berada di garis depan menumpas kelompok yang kembali tewaskan prajurit.

"Kalau saya mengatakan tegas saja kalau memang kelompok separatis ya kelompok separatis saja kan begitu. Sehingga status operasinya ditingkatkan," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/3).

Moeldoko mengatakan perubahan penyebutan nama bagi kelompok bersenjata di Papua perlu dilakukan agar pasukan TNI bisa menggunakan kemampuannya. Ia menyatakan prajurit bisa saja terus menjadi korban karena tak bisa ikut aktif menumpas kelompok tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TNI melihat ada kekuatan, tapi enggak bisa di depan harus polisi yang di depan. Itu masalah, situasi yang dihadapi oleh prajurit-prajurit di depan," ujarnya.


Menurut Moeldoko, bila penyebutan kelompok bersenjata masih sebatas kelompok kriminal, maka sama saja dengan kelompok kriminal di Tanah Abang. Perubahan nama ini, kata Moeldoko akan dibahas bersama pemerintah.

"Karena kalau itu kelompok kriminal bersenjata ya sama saja apa bedanya dengan kelompok kriminal di Tanah Abang, kan begitu. Ini yang nanti perlu kita pikirkan lebih jauh lagi," katanya.

Moeldoko menyadari perubahan penyebutan nama bagi kelompok bersenjata di Bumi Cendrawasih akan mengundang reaksi dunia Internasional. Namun, bagi mantan Panglima TNI itu nyawa prajurit harus lebih diperhatikan lantaran sudah banyak yang menjadi korban.



"Harus ada sikap baru yang perlu dikonsultasikan lebih jauh. Pasti akan melibatkan Menteri Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Menkopolhukam, dan lain-lain," ujarnya.

Ketiga anggota TNI kembali gugur dalam kontak tembak dengan kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Sebanyak 10 anggota KKB disebut tewas, serta lima pucuk senjata api yang mereka gunakan berhasil diamankan anggota TNI.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Muhamad Aidi mengatakan jenazah tiga anggota TNI yang menjadi korban KKB di Mugi, Nduga, sudah dievakuasi dari Timika ke Denpasar, Jakarta, dan Makassar, Jumat.

Evakuasi itu, kata dia, dilakukan dengan menggunakan dua pesawat, yakni Garuda yang membawa dua jenazah, Serda Mirwariyadin asal NTB yang diturunkan di Denpasar dan Siswanto Bayu Aji ke Jakarta, kemudian dibawa Grobokan, Jawa Tengah.

Kemudian, jenazah Serda Yusdin akan diterbangkan dengan pesawat Sriwijaya ke Makassar, yang selanjutnya dibawa ke Palopo.

Untuk jenazah anggota KKB yang tewas, Aidi mengaku jasadnya belum ditemukan karena diduga dibawa lari rekan-rekannya.

[Gambas:Video CNN] (fra/agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER