Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 02
Sandiaga Salahudin Uno harus meninggalkan gaya lamanya, yakni mengeneralisasi masalah, agar dapat menguasai
debat ketiga Pilpres 2019. Namun, Sandiaga mengaku akan tampil apa adanya.
Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan gaya lama yang dimaksudnya itu adalah ketika Sandiaga mencoba membawa satu isu untuk mengeneralisasi suatu masalah. Gaya-gaya seperti itu, kata Ray, sudah tidak efektif lagi untuk Sandi.
"Mengambil satu kasus untuk generalisir persoalan, waktu pilkada itu orang simpatik itu waktu dia mendatangi orang, tapi kan lama-lama orang makin kritis juga. 'Lho kok dari satu orang jadi masalah seluruh Indonesia?'" ujar Ray di diskusi Populi Center, Jakarta, Kamis (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia jika Sandi tetap menggunakan gaya lama, dirinya bakal banyak kehilangan simpati dari pemilih.
Ray mengatakan Sandi harus tampil menyerang. Pasalnya, pada debat ketiga dengan tema pendidikan, sosial budaya, ketenagakerjaan, dan kesehatan, itu kubu Sandiaga lebih banyak diunggulkan.
 Direktur LIMA Ray Rangkuti (tengah). ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Cara menyerangnya, kata Ray, haruslah tepat sasaran dan sarat dengan data. Kubu petahana, kata Ray, dalam hal ini calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin bisa dibuat tak berdaya jika Sandiaga menyerang secara efektif.
Caranya adalah dengan menyerang Ma'ruf dengan isu-isu ketenagakerjaan dan kesehatan. Menurutnya, kubu petahana cukup lemah di isu itu.
Hanya saja, kata Ray, Sandiaga tetap harus berhati-hati meski kubunya unggul dalam isu ini. Pasalnya, kubu petahana pasti sudah menyiapkan jurus tertentu untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan soal kesehatan dan ketenagakerjaan.
"Sebetulnya kalau tidak ada pertanyaan baru dari dua aspek ini, ya ini seperti memberi umpan kepada Pak Ma'ruf untuk naik. Harus dicari oleh Pak Sandiaga isunya tetap sama tapi model pertanyaannya dan mungkin datanya bisa berbeda," ujar Ray.
Terpisah, Sandiaga menyatakan bahwa dirinya akan tampil apa adanya dalam debat pada 17 Maret itu. Ia juga mengincar suara pemilih mengambang lewat debat ini.
"Harapan kami tampil apa adanya, ingin menyampaikan bahwa acara debat adalah kesempatan menyuarakan dan [memberi] solusi pada masyarakat," kata Sandiaga Usai acara 'Halaqoh K2 Aswaja Komunitas Kiai Ahlusunah Waljamaah Menuju Indonesia Menang, Adil, dan Makmur',
di Pekalongan, Kamis (14/3) dikutip dari
Antara.
"Bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga akan melakukan perubahan buat Indonesia dengan memberikan pemahaman agar masyarakat yang belum menentukan pilihan bisa menentukan pilihan secara mantap," imbuhnya.
[Gambas:Video CNN] (sah/arh)