Bajak Mobil Pertamina, 10 Anggota SP-AMT Dijemput Polisi

CNN Indonesia
Senin, 18 Mar 2019 19:55 WIB
Sebanyak 10 anggota SP-AMT dijemput polisi dan dibawa ke Polres Jakut terkait dua mobil tangki Pertamina yang mereka bawa dalam aksi di seberang Istana Negara.
wak Mobil Tangki Pertamina saat melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, 18 Maret 2019. (Tim Media SP-AMT Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Metro Jakarta Utara menjemput sepuluh anggota Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina selepas aksi di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/3). Sebelumnya, massa SP-AMT membajak dua mobil tangki milik PT Pertamina untuk dibawa dalam aksi pagi tadi.

"Sepuluh anggota SP-AMT sepulang dari aksi tiba-tiba dijemput Polres Jakarta Utara melalui Wakapolres dan beberapa jajaran kepolisian," kata salah satu anggota SP-AMT Pertamina, Chori kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat.

Chori mengatakan sepuluh orang tersebut kini telah berada di Polres Jakarta Utara. Ia menduga penjemputan rekan-rekannya itu terkait aksi pembajakan dua mobil tangki berisi biosolar untuk digunakan dalam aksi pagi tadi. Saat ini sepuluh anggota SP-AMT Pertamina itu sedang diperiksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya dimintai keterangan sementara ini," ujarnya.

Chori mengaku heran dengan penjemputan rekan-rekannya itu setelah membubarkan aksi di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, dengan damai. Menurutnya, bila polisi ingin menjemput mereka seharusnya dilakukan saat aksi masih berlangsung.

"Miris rasanya melihat perjuangan kawan-kawan AMT ini setelah bertemu presiden dua kali bukannya selesai justru malah dikriminalisasikan," katanya.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto belum menjawab konfirmasi yang dilakukan CNNIndonesia.com terkait penjemputan 10 anggota SP-AMT Pertamina tersebut. 

Sebelumnya, aksi demo di depan Istana Negara oleh massa SP-AMT memang menyertakan mobil tangki PT Pertamina. Mobil itu dibajak dan dilarikan orang tak dikenal menuju Istana Negara, Jakarta, pada Senin (18/3) pukul 05.00 WIB pagi tadi.

Dua pengemudi mobil tangki berukuran 32 kiloliter itu, Muslih bin Engkon dan Cepi Khaerul dipaksa turun. Setelah digunakan untuk aksi protes, dua mobil tangki tersebut diamankan Polres Jakarta Pusat. Seperti dikutip dari Antara, Kapolres Jakpus Kombes Pol Harry Kurniawan membenarkan soal evakuasi dua mobil tangki itu ke markasnya.

"Iya saya kemudikan sendiri [salah satu mobil tangki] dari lokasi demo di Monas ke Polres Jakarta Utara. Satu unit tangki lagi yang bawa Kasat Sabhara Jakarta Pusat," ujar Harry.

Untuk demonstrasi sendiri, Harry menyebut kondisinya terkendali, tidak terjadi sesuatu yang bisa membahayakan para demonstran ataupun masyarakat.

Saat dibajak, mobil-mobil tangki BBM yang memiliki ukuran 32 Kilo Liter (KL) itu berisi biosolar dalam kondisi penuh dan akan melakukan pengiriman biosolar dengan tujuan SPBU area Tangerang.

Mobil dibajak ketika hendak memasuki pintu Tol Ancol, diduga dilakukan oleh 10 orang. Mereka turun dari sebuah mobil sejenis pick up lantas mengambil alih kemudi sambil membentak-bentak sopir mobil tangki.

Kasus ini dibuatkan laporan dengan tipe A (polisi membuat laporan sendiri) dan diproses di Polres Metro Jakarta Utara.


[Gambas:Video CNN]

(fra/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER