Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil
survei Litbang Kompas menunjukkan selisih atau gap elektabilitas antara pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01
Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan paslon nomor urut 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno makin menipis.
Dari hasil survei menunjukkan, elektabilitas paslon nomor urut 02 pada Oktober 2018 berada di angka 32,7 persen. Jumlah ini selisih cukup jauh dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di bulan yang sama yakni sebesar 52,6 persen.
Namun dari survei terbaru Maret 2019, terdapat selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi sekitar 11,8 persen. Selisih elektabilitas kedua paslon ini lebih kecil daripada hasil survei Oktober 2018 yang mencapai 19,9 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandi naik menjadi 37,4 persen. Artinya, terdapat kenaikan 4,7 persen pada Prabowo-Sandi dari elektabilitas pada Oktober 2018 yang mencapai 32,7 persen.
Sedangkan elektabilitas paslon nomor urut 01 itu justru merosot ke angka 49,2 persen ada penurunan 3,4 persen dari angka pada Oktober 2018 yang mencapai 52,6 persen.
Adapun, 13,4 persen responden belum menyatakan rahasia. Angka responden yang menyatakan rahasia ini menurun dair survei Oktober 2018 yang mencapai 14,7 persen.
Survei ini dilakukan pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error survei dari hasil survei ini +/- 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Februari-Maret 2019 menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 57,6 persen sementara Prabowo-Sandiaga Uno 31,8 persen. Artinya, ada gap elektabilitas 25,8 persen.
 Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen |
Hasil survei lembaga yang sama pada Januari menyebut responden yang mendukung Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,9 persen, dan Prabowo-Sandiaga 32,1 persen, atau ada margin elektabilitas 22,8 persen.
Survei PolMark Indonesia pada Oktober 2018 sampai Februari 2019 menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 40,4 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 25,8 persen, atau berjarak 14,6 persen.
[Gambas:Video CNN] (psp/arh)