Kawal Pemilu di Nduga, Polri Terapkan Pengamanan Khusus

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mar 2019 17:44 WIB
Polri dan TNI melakukan pengamanan khusus di Nduga, Papua, yang rawan serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dalam rangka mengawal Pemilu 2019 .
Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyebut pihaknya memberikan pengamanan khusus di Nduga, Papua. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan pihaknya bersama TNI melakukan pengamanan khusus di Nduga, Papua, dalam rangka mengamankan Pemilu 2019.

Hal ini dikatakannya terkait insiden baku tembak Brimob Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Nduga, Papua, Rabu (20/3), yang menewaskan seorang anggota Polri.

"Kami lakukan pengamanan khusus karena di situ daerah rawan," ujar Iqbal, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta. Rabu (20/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Iqbal enggan merinci jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan kawasan tersebut. Yang jelas, kata dia, kepolisian akan mengamankan pemilu dari aksi-aksi KKB.

"Sehingga jangan sampai pesta demokrasi ini diwarnai aksi-aksi itu. Polri di-back up TNI sudah melakukan perencanaan pengaman strategis di daerah itu, berbeda dengan daerah lain," tuturnya.

Iqbal juga membenarkan bahwa dalam insiden terbaru di Nduga tersebut dua personel Brimob mengalami luka-luka dan seorang lainnya tewas.

"Kami membenarkan bahwa petugas kita, anggota operasi di Papua diserang, diduga oleh KKB. Satu meninggal dunia, dua luka," ujarnya.

Kepolisian telah mengevakuasi para korban, baik meninggal maupun luka, ke rumah sakit untuk mendapat pelayanan medis. Iqbal juga menyebut pihaknya tengah menghubungi keluarga korban untuk mengabarkan kejadian tersebut.

"Dan tentunya ada pelayanan-pelayanan maksimal kepada korban," ujarnya.

Diketahui, kontak KKB sudah berulangkali memicu insiden di Nduga, Papua. Misalnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang pasukan TNI dan menewaskan tiga anggota di antaranya, Kamis (7/3).

(jps/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER