Golkar Klaim Serangan Fajar Bowo Sidik Tak Terkait Tim Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 29 Mar 2019 19:00 WIB
Ketua DPP Golkar Ace Hasan Suadzily menyatakan tindakan Bowo Sigit merencanakan serangan fajar merupakan inisiatif pribadi dan tak terkait partai maupun TKN.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Suadzily. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Suadzily menyatakan partainya dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak memiliki kaitan dengan dugaan serangan fajar kadernya, Bowo Sigit Pagarso. Hal ini terkait isu cap bergambar jempol dalam amplop yang disiapkan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sigit Pagarso untuk Pemilu 2019.

Bowo sendiri diduga menyiapkan 400 ribu amplop berisi pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu dengan total Rp8 miliar untuk 'serangan fajar' jelang hari pemilihan, 17 April mendatang.

"Itu kasus yang dihadapi Saudara Bowo Sidik Pangarso sama sekali tidak ada kaitannya dengan pasangan Jokowi-Amin dan Partai Golkar," kata Ace kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace menegaskan Golkar memiliki sikap yang tegas bagi para kadernya untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi sesuai slogan 'Golkar Bersih'.


Ia mengklaim Golkar maupun seluruh anggota partai koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin tak pernah memerintahkan kepada para kader maupun para simpatisannya untuk menggunakan strategi serangan fajar demi memperoleh suara dalam gelaran Pemilu.

"Kami tidak memerintahkan kepada siapapun kader partai koalisi atau relawan untuk melakukan serangan fajar yang dananya bersumber dari dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata dia.

Lebih lanjut, Ace menegaskan strategi serangan fajar yang digunakan Bowo itu tak ada kaitannya dengan Golkar maupun TKN Jokowi-Ma'ruf. Ia menyatakan tindakan rencana serangan fajar itu merupakan inisiatif Bowo secara pribadi.

"Serangan fajar itu merupakan inisiatif yang bersangkutan dan bukan merupakan strategi pemenangan koalisi 01 atau Partai Golkar," kata Ace.


Saat berada di Gedung KPK, Bowo sendiri tak menjawab saat ditanya apakah amplop yang dipersiapkan itu juga untuk kepentingan pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Ia menutup rapat mulutnya hingga masuk ke mobil tahanan.

Bowo bersama Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti dan karyawan PT Inersia, Indung ditetapkan sebagai tersangka suap kerja sama distribusi pupuk PT PILOG dengan PT HTK.

Bowo diduga meminta fee kepada PT HTK atas biaya angkut yang diterima sejumlah US$2 per metric ton. Diduga telah terjadi enam kali penerimaan di sejumlah tempat sebesar Rp221 juta dan US$85.130.


[Gambas:Video CNN] (rzr/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER