Mahasiswa Pedemo Sempat Yakin Ratna Dianiaya Kelompok 01

CNN Indonesia
Jumat, 12 Apr 2019 02:52 WIB
Mahasiswa pedemo sempat meyakini kasus penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet memang terjadi dan dilakukan oleh kelompok 01
Terdakwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet mendengarakan keterangan saksi, di PN Jakarta Selatan, Kamis (11/4). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Aksi Solidaritas Mahasiswa untuk Ratna Sarumpaet, Harjono, mengaku sempat meyakini bahwa terdakwa kasus hoaks itu benar-benar dianiaya oleh kelompok 01.

Ratna pun meminta maaf dan meyakinkan bahwa dirinya masih seorang aktivis karena tak pernah terkena suap ataupun korupsi.

Hal itu dikatakan Harjono saat bicara sebagai saksi sidang kasus penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada waktu itu (kami duga) dilakukan kelompok 01, itu harus dihukum pada waktu itu, karena kan framing dibangun seperti itu, maunya bentrok aja," tutur dia.

Ia dan rekan-rekannya kemudian melakukan aksi unjuk rasa di Polda Metro Jaya. Tujuannya, menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan itu.

"Karena pada waktu itu kami mikirnya (hubungannya) dalam konteks politik, jangan sampai adanya upaya destruktif konflik horisontal," kata Harjono.

Namun, ia akhirnya mengetahui bahwa penganiayaan tersebut tidak terjadi setelah Ratna melakukan konferensi pers untuk mengklarifikasi hal tersebut.

Usai mendengarkan kesaksian Harjono tersebut, Ratna menyampaikan permintaan maafnya karena telah membuat hoaks soal penganiayaan dirinya.

"Saya meminta maaf ke kalian, aku membuat kalian kecewa. Kakak memang bohong, kakak memohon maaf soal itu," ucap Ratna.

Lebih lanjut, Ratna juga menyampaikan bahwa dirinya akan tetap menjadi seorang aktivis. Pasalnya, ia menilai seorang aktivis tidak akan pernah terjerat dalam korupsi.

"Mudah-mudahan sampe akhir hidup saya, saya akan tetap menjadi aktivis, karena aktivis tidak mungkin korupsi, tidak mungkin kena suap, maaf sekali lagi," tuturnya.

[Gambas:Video CNN] (psp/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER