Jakarta, CNN Indonesia -- Esab Bima Adisurya tampak kebingungan setiba di Tempat Pemungutan Suara 62 di RT010/RW 04, Jalan Kebagusan IV, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4). TPS itu berada di sebuah lapangan persis di depan kediaman Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri yang terletak di Jalan Kebagusan IV Nomor 45.
Pegawai swasta di sebuah perusahaan di Pasar Minggu ini heran namanya tak terdaftar di TPS yang berada di dekat kediamannya. Sebelum ke TPS 62, Esab mengaku sudah menyambangi tiga TPS yang ada di sekitar kediamannya. Namun, ia berkata namanya juga tak tertera di DPT.
"Kok, nama saya enggak ada ya? Di TPS belakang juga enggak ada," ujar Esab sembari terus memeriksa kertas berisi DPT yang ditempel di papan besar di depan TPS 62.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esab menuturkan seharusnya namanya terdaftar di DPT di sekitar tempat tinggalnya. Selain memiliki KTP dengan alamat di Kebagusan, tantenya yang tinggal satu rumah mendapat formulir C6 (Surat Pemberitahuan Pemungutas Suara Kepada Pemilih) dari Ketua RT.
Esab sempat menemui Ketua RT. Namun, kata Esab, Ketua RT menyampaikan bahwa sudah tidak dapat mengurus C6.
"Saya sudah ke RT. Tapi katanya tidak bisa. Akhirnya, saya usaha sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Esab mengakui lalai memastikan dirinya sudah menerima C6 beberapa hari lalu. Ia beralasan sibuknya pekerjaan membuatnya lupa bahwa pemilu dilakukan pada 17 April 2019. Ia sempat tak bisa tidur akibat kelalaian itu, semalaman memikirkan bagaimana caranya bisa mencoblos tanpa menggunakan C6.
Meski demikian, Eseb menyesalkan sikap pengurus RT yang tidak menaruh perhatian kepada warganya yang belum menerima C6. Seharusnya, kata dia, pengurus RT membantunya mencari solusi agar hak suaranya bisa digunakan seperti warga lain yang berada di tempat tinggalnya.
"Harusnya RT yang ngurus. Soalnya tante saya serumah dapat, tapi saya enggak dapat," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Eseb mengaku hendak mengurus permasalahannya ke petugas TPS 62. Ia meminta kepastian apakah dirinya dapat mencoblos hanya dengan menggunakan KTP. Sebab, ia mengaku tidak mengetahui apakah KTP bisa digunakan untuk mencoblos.
TPS Telat DibukaBerdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, TPS tempat Megawati mencoblos tak kunjung dibuka untuk pemilih hingga pukul 08.14 WIB. Padahal, jadwal TPS dibuka pada pukul 07.00 WIB.
Belasan warga yang sudah datang sejak pukul 06.30 WIB terlihat menyesalkan petugas tak kunjung membuka TPS. Terik mentari yang kian menyengat juga menambah kegelisahan para pemilih di TPS tersebut.
"Gimana sih kok enggak dibuka. Katanya jam 7 pagi dibuka," ujar salah seorang warga di barisan antrean pemilih di depan TPS 62.
Berdasarkan pantauan, petugas TPS terlihat masih sibuk menghitung kertas surat suara yang ada di TPS 62. Berdasarkan data, DPT di TPS 62 berjumlah 286 pemilih dengan rincian 141 laki-laki dan 145 perempuan.
Megawati sebagai salah satu pemilih di TPS tersebut berada di nomer urut 1 DPT. Tiga anak Megawati juga terdaftar sebagai DPT di TPS 62, yakni Mohamad Rizki Pratama, Prananda P Sura MKD, dan Puan Maharani.
Dari pantauan, di sebelah TPS juga tersedia dapur umum yang dibuka oleh sejumlah ibu-ibu yang menggunakan baju putih. Di tempat itu disediakan kopi dan teh, serta makanan berupa lontong sayur bagi saksi hingga pewarta yang meliput di TPS 62.
[Gambas:Video CNN] (jps/pmg)