AHY Sebut Demokrat Berpedoman Hasil Penghitungan KPU

CNN Indonesia
Kamis, 18 Apr 2019 02:16 WIB
AHY berpandangan hitung cepat menimbulkan kesimpangsiuran yang berpotensi dimanfaatkan untuk saling mengadu dua kubu yang bersebrangan.
Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan Demokrat menunggu keputusan resmi hasil hitung Pilpres yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan partainya menunggu keputusan resmi penghitungan suara versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil perolehan suara Pilpres 2019. Putra Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku pedoman Demokrat yakni hitungan real KPU, bukan versi hitung cepat (quick count) yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

"Kami dapat tanggapi bahwa sama yang sudah dijelaskan oleh kandidat Capres Pak Prabowo dan Pak Jokowi dan partai lain, bahwa kami akan menghormati dan menunggu hasil resmi KPU," kata AHY dalam konferensi pers di kantor pusat Partai Demokrat, Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).

Menurutnya, menunggu hitungan resmi KPU merupakan keputusan tepat untuk mengurangi ketidakpastian. "Itu yang terbaik bagi kami semua termasuk dalam konteks pemilihan legislatif. Dengan demikian akan mengurangi kesimpangsiuran terhadap hasil yang diraih," ucap dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY juga meminta kepada siapapun untuk tetap mengawal penghitungan suara sampai benar-benar selesai. AHY menegaskan, jika di dalam penghitungan kemudian ada laporan atau pengaduan tentang kecurangan, maka Demokrat imbau kepada siapapun dapat ambil bukti dan laporkan.


"Segala sesuatu lebih baik pakai (jalur) hukum," kata dia.

AHY menambahkan kepada seluruh kader dan relawan partainya untuk bisa menahan diri. Menurutnya jangan sampai kesimpangsiuran informasi berujung kepada konflik terhadap hubu berseberangan.

"Karena kesimpangsiuran ini nantinya jadi tersebar hoaks termasuk provokasi yang benturkan kubu berhadapan dalam Pemilu ini," ucap AHY yang didampingi Edhie Baskoro Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan.


Diketahui dalam Pemilu kali ini Demokrat memilih berkoalisi untuk mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Pasangan itu sudah mengklaim memenangkan pemilu sementara berdasarkan hitungan real sebesar 62 persen.

Di sisi lain hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa suara terbanyak dalam Pilpres berasal dari Joko Widodo dan Ma'ruf Amin atau lebih dari 50 persen suara.


[Gambas:Video CNN]

(ryh/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER