Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan
Mahfud MD mendatangi Kantor
Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengecek sistem teknologi informasi (IT) Pemilu 2019.
Mahfud berujar kunjungannya itu untuk membantu KPU mengklarifikasi tudingan kecurangan yang beredar di masyarakat.
"Ya kan sekarang disorot, katanya curang, katanya apa, kita mau lihat apakah IT-nya bekerja baik atau ndak," ujar Mahfud saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (24/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud sendiri tiba di Kantor KPU sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu ia ditemani oleh Prof. Asep Saefudin.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menyebut kunjungannya sebagai bagian dari dukungan terhadap KPU.
"Ya tentu [sebagai dukungan]. Kita melihat ada masalah apa, kok disorot masyarakat, benar atau tidak, kita akan tanya," tuturnya.
Sebelumnya, Mahfud MD juga sempat berkunjung ke KPU bersama tokoh-tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan. Mahfud datang didampingi sejumlah tokoh NU seperti Sinta Nuriyah Wahid, Alissa Wahid, Imam Prasodjo, Rhenald Kasali, dan 20 tokoh lainnya.
Mereka disambut Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Viryan Aziz, dan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi.
"Kami ke sini karena ada ancaman itu, people power untuk apa? Kan ada mekanisme hukum. Kami ke sini agar mereka (KPU) tidak takut dengan itu karena rakyat bersama mereka," kata Mahfud saat menemui jajaran pimpinan KPU di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/4).
Kalangan oposisi menuding kecurangan terjadi di Pemilu 2019. Salah satu kecurangannya dilakukan lewat IT KPU.
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al Khaththath, misalnya, ia mendesak KPU melakukan audit sistem teknologi dan informasi demi mencegah kecurangan.
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)