Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan bahwa pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) dengan Presiden
Joko Widodo dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai warga negara. Menurut Andi, warga negara wajib memenuhi panggilan presiden selaku kepala negara.
Diketahui, Jokowi mengundang Komandan Kogasma Demokrat AHY untuk bicara empat mata di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5) sore.
"Siapapun warga negara wajib hadir jika dipanggil Presiden," ucap Andi saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi mengutarakan hal tersebut untuk menepis asumsi liar Demokrat akan meninggalkan koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam waktu dekat sebelum KPU menetapkan hasil Pemilu 2019 secara resmi.
Andi sendiri juga mengaku belum mengetahui persis apa isi pembicaraan antara Jokowi dan AHY. Dia enggan menduga-duga soal tersebut.
"Nanti AHY sebagai pribadi yang menjelaskan," kata Andi.
Terpisah, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan juga menyatakan bahwa partainya masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur bersama Gerindra, PKS, PAN, dan Berkarya. Menurut dia, komitmen dalam koalisi Prabowo-Sandi baru akan usai setelah KPU menetapkan hasil Pemilu 2019 secara resmi pada 22 Mei mendatang.
Hinca menampik isu Demokrat akan berpindah koalisi dalam waktu dekat. Meski begitu, kans tetap terbuka untuk pindah koalisi setelah KPU selesai melakukan penghitungan secara resmi.
"Kecuali nanti sudah selesai ya kita bicarakan lagi. Tetapi per hari ini semuanya masih berjalan, 02 masih solid. Nanti sore juga ada rapat, dan rapat-rapat kami terus berjalan untuk koalisi," tutur Hinca di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (2/5).
(bmw/osc)