Temuan Ribuan C1 di Menteng Diduga Berasal dari Boyolali

CNN Indonesia
Senin, 06 Mei 2019 13:21 WIB
Ribuan C1 yang ditemukan dalam operasi lalu lintas di Menteng itu terdiri atas 2.006 di dalam kardus putih dan 1.671 di kardus cokelat.
Ilustrasi C1. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta menelusuri temuan ribuan formulir C1 yang memenangkan paslon 02 dalam Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Bawaslu Jakarta Pusat menyatakan temuan itu ada yang diduga dari Boyolali.

Anggota Bawaslu DKI Jakarta Puadi menyampaikan ribuan C1 tersebut ditemukan saat Polres Jakarta Pusat menggelar operasi lalu lintas pada Sabtu (3/5) pukul 10.30 WIB.

"Kami instruksikan ke Bawaslu Jakarta Pusat, untuk pertama adalah investigasi. Kemudian menelusuri dan mendalami, kemudian kalau sudah cukup kuat alat bukti, ya kemudian silakan pleno di internal Bawaslu Jakpus," kata Puadi saat dihubungi wartawan, Senin (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puadi menerangkan ribuan C1 itu ditemukan dalam boks yang dibawa mobil Toyota Sigra. Kepolisian yang menemukan ribuan formulir C1 itu langsung menghubungi Bawaslu Jakpus.


Dihubungi terpisah, Koordinator Divisi SDM Bawaslu Jakarta Pusat, Roy Sofia Patra Sinaga, menyampaikan C1 tersebut diamankan di Jalan Besuki, Menteng, Jakarta Pusat.

"Saya kurang tahu persis [asal pelat nomor polisi] tapi mobilnya Daihastu Sigra. Ya, begitu dibuka kan ada dua kardus. Nah, di luar kardusnya ada tulisan C1 Kabupaten Boyolali," kata Roy.

Dia belum bisa memastikan kenapa hasil yang tercatat C1 itu berbeda dari C1 resmi.

"Yang kardus putih 2.006 C1 salinan, yang kardus coklat 1.671. Itu print dari KPU ya, dari presiden yang ditemukan ya, menguntungkan 02," kata Roy saat dihubungi.

Sementara itu, Puadi mengatakan saat ini Bawaslu sedang memastikan duduk perkara. Jika sudah jelas, Bawaslu akan meregistrasi temuan dan melakukan penelusuran lebih lanjut.

"Kalau udah diregistrasi kan punya waktu 14 hari, cuma masalahnya kan kita belum bisa menyimpulkan bahwa apakah itu C1 asli atau palsu," tutur Puadi.

(dhf/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER