Kronologi Temuan Ribuan C1 Menangkan 02 Versi Seknas Prabowo

CNN Indonesia
Selasa, 07 Mei 2019 19:34 WIB
Seknas Prabowo-Sandi mengklaim penemuan formulir C1 oleh polisi berawal ketika ada seseorang memesan taksi online yang di dalamnya sudah ada 2 dus berisi C1.
Ilustrasi Seknas Prabowo-Sandi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku langsung mengonfirmasi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait temuan ribuan formulir C1 di Menteng, Jakarta Pusat yang diduga palsu dan menguntungkan paslon 02 Prabowo-Sandi. Temuan ribuan C1 itu terjadi saat razia lalu lintas oleh kepolisian.

Ketua Tim Advokasi Seknas Prabowo-Sandi, Yupen Hadi menyebut, konfirmasi ini mereka lakukan lantaran pihak Seknas langsung terseret dalam kasus yang mereka sebut 'kurang kerjaan' dan 'tidak jelas' itu,

Yupen pun mengaku telah mendatangi langsung Bawaslu Jakarta Pusat selaku pihak yang menangani temuan dua dus form C1 yang diduga palsu itu. Yupen mengaku langsung menemui sentra Gakkumdu di Bawaslu Jakpus dan bertemu dengan sejumlah komisioner yang memang memiliki kendali untuk penanganan kasus ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ke Bawaslu Jakarta Pusat. Kita nanya sama mereka, 'Ini yakin palsu semua atau gimana sebenarnya?' Lalu dia bilang ini dipelintir media. Saya bingung dipelintir gimana. Karena ada sampel yang coba disampaikan. Lalu kita tanya kronologi kejadian," kata Yupen saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Selasa (7/5).

Saat mengunjungi Bawaslu itu, Yupen mengaku penemuan C1 itu bermula ketika ada seseorang yang memesan transportasi online. Namun dia tak menjelaskan siapa orang dimaksud.

Dari orderan itu, orang tersebut mendapat taksi online dengan mobil Toyota Sigra. Kata Yupen, di dalam mobil tersebut terdapat dua dus berisi form C1 yang kemudian saat dirazia oleh polisi di sekitar Jalan Besuki langsung diamankan.

"Begitu dilihat ada form c1, mungkin polisinya langsung mikir wah ini form palsu ini harus lapor ke Bawaslu," kata Yupen.

Dalam hal ini Yupen pun mempertanyakan bagaimana bisa aparat polisi langsung menyebut bahwa formulir C1 itu palsu. Padahal jelas, polisi belum membongkar dus tersebut sama sekali.

"Pertanyaannya dari mana dia tahu palsu? Kalau benar apa masalahnya? Akhirnya dibawa ke Bawaslu Jakpus. Di sana sejauh ini masih ditelusuri. Sopir taksi online-nya masih diperiksa," kata dia.

Setelah mendengar hal tersebut, Yupen mengaku sempat berasumsi bahwa temuan formulir C1 itu merupakan sesuatu yang sengaja direkayasa. Apalagi dus tersebut juga disertai dengan surat yang menyatakan bahwa CEO Seknas, M Taufik yang menjadi dalang di balik pengiriman form C1 palsu itu.

"Asumsinya, kita khawatir kita lagi diskenariokan seperti itu. Saya mendengar ada surat yang ditandatangani oleh Pak Taufik dan ditujukan ke Pak Topo. Di dalam surat itu seakan-akan kongkalikong gila-gilaan. Ini ada orang yang sedang mencoba membuat skenario luar biasa," kata dia.

"Kemudian kalau razia kenapa harus periksa mobil, kenapa nggak periksa suratnya aja? Lalu pas ketemu C1 kenapa otak dia langsung berpikir investigatif seolah ada yang salah dan harus melapor ke Bawaslu," kata dia.

[Gambas:Video CNN] (tst/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER