Massa Aksi Arahan Kivlan Zen Tolak Bubarkan Diri

CNN Indonesia
Kamis, 09 Mei 2019 16:29 WIB
Massa arahan Kivlan Zen dan Eggi Sudjana yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak muda ini terus memaksa untuk masuk ke Gedung Bawaslu.
Massa aksi demo di depan gedung Bawaslu, Thamrin, Jakarta, Kamis (9/5). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan massa yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) tak mau membubarkan diri dari kawasan Jalan MH Thamrin, persis depan Gedung Bawaslu RI, Kamis (9/5).

Massa arahan Kivlan Zen dan Eggi Sudjana ini bersikukuh izin mereka untuk melakukan aksi hingga pukul 16.00 WIB. Para pendemo yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak muda ini terus memaksa untuk masuk ke Gedung Bawaslu.

Mereka ingin menyampaikan permohonan diskualifikasi capres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin kepada Bawaslu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat kepolisian pun terus mengawal, mereka melarang para pedemo masuk ke area gedung dan minta segera bubar karena menyebabkan kemacetan panjang di sekitar Thamrin.

"Bubar-bubar. Jangan ganggu arus lalu lintas," kata aparat melalui pengeras suara.

Dari pantauan CNNIndonesia.com massa yang hadir dalam aksi ini mayoritas mengenakan pakaian putih. Mereka melengkapi diri dengan sejumlah poster.

Salah satu poster yang dibawa bertuliskan: Pemilu 2019 adalah pesta demokrasi terburuk Indonesia sepanjang sejarah.

Selain poster, massa juga membawa dan mengibarkan ratusan bendera kuning. Bendera itu mereka sebut sebagai isyarat demokrasi Indonesia mati.

Turut hadir dalam aksi bersama Gerak yakni politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana dan purnawirawan jenderal TNI Kivlan Zen.

Karena terus didesak dan dilarang, Kivlan Zen pun meninggalkan lokasi bersama Eggi Sudjana. Sementara beberapa massa pendemo tetap berada di lokasi dan bertahan.

"Besok kita akan lanjutkan demo lagi," kata Eggi sebelum meninggalkan lokasi. (tst/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER