Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko menyatakan kasus yang menjerat pendukung calon presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Eggi Sudjana bukan skenario pemerintah. Moeldoko menyebut proses hukum terhadap Eggi merupakan hal wajar.
"Itu (proses hukum Eggi Sujana) yang wajar, enggak ada bagian dari skenario pemerintah, enggak," kata Moeldoko di Kantornya, Jakarta, Selasa (14/5).
Moeldoko mengatakan bahwa sejak awal dirinya sudah mengingatkan kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam melontarkan pernyataan. Menurutnya, bila tetap melakukan tindakan yang melanggar hukum akan berurusan dengan kepolisian maupun kejaksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan awal-awal sudah saya ingatkan, kalau tidak nanti akan berurusan dengan kepolisian, kejaksaan dan seterusnya," ujarnya.
Polisi menetapkan Eggi Sudjana tersangka kasus kejahatan terhadap keamanan negara atau makar. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan penetapan Eggi sebagai tersangka itu dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara.
Selain itu, dasar penetapan tersangka juga pada bukti permulaan, yang terdiri dari keterangan saksi, video hingga pemberitaan di media online.
"Penetapan tersangka itu berdasarkan bukti permulaan yakni pemeriksaan enam saksi, empat keterangan ahli, petunjuk barang bukti seperti video, dan pemberitaan di media online," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/5).
Di sisi lain, Eggi mengaku keberatan atas penetapan dirinya sebagai tersangka tersebut. Ia menuding polisi telah melakukan pengembangan sendiri atas laporan polisi terhadap dirinya yang dilayangkan pelapor yakni Suriyanto.
Lewat kuasa hukumnya, Eggi juga telah resmi mengajukan praperadilan terkait status tersangka dalam kasus dugaan makar tersebut. Eggi sendiri saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Kasus yang menjerat Eggi itu bermula dari laporan terkait pernyataannya soal'people power' saat berorasi di depan rumah calon presiden 02 Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
[Gambas:Video CNN] (fra/ugo)