Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDIP)
Megawati Soekarnoputri mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan tingkat koalisi membahas posisi Demokrat dan PAN di barisan.
Rencana pertemuan menyusul dinamika yang berkembang, salah satunya kabar dua partai itu yang disebut-sebut akan bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Jadi ya nantinya kami akan menghadap ke presiden sebagai partai, dan juga tentunya dengan TKN. Jadi bagaimana karena itu kan ada hubungannya dengan partai-partai yang lain," kata Megawati, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati mengatakan sampai saat ini pihaknya, baik dalam internal PDIP maupun partai koalisi yang tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) belum membahas kemungkinan Demokrat dan PAN masuk dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Sampai hari ini kami belum kembali, belum melakukan sebuah rapat resmi baik di partai maupun juga karena kami kan bergabung di TKN," tuturnya.
Presiden ke-5 RI itu menyebut masing-masing partai masih sibuk dalam memantau hasil perolehan suara pada Pemilu 2019.
Sembari berseloroh Megawati menyebut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekjen PDIP Eriko Sotarduga sampai tak bisa tidur memantau penghitungan suara.
"Masing-masing kan semuanya sampai enggak bisa tidur sedang terus melihat penghitungan dan Alhamdulillah kalau tadi sudah resmi diumumkan," ujar dia.
Sebelumnya, Partai NasDem mengklaim akan memberikan pertimbangan yang rasional kepada Joko Widodo (Jokowi) apabila Demokrat dan PAN ingin bergabung. Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan sikap partainya bergantung dari apa yang diberikan oleh kedua partai politik tersebut.
"Kalau itu [sikap NasDem] rahasia internal kami dengan Presiden nanti. Kami akan menjawab itu dengan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Tergantung, apa yang diberikan [Demokrat dan PAN]," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (13/5).
Isu merapatnya Demokrat dan PAN ke koalisi Jokowi muncul setelah Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan Jokowi beberapa waktu lalu di Istana Negara dalam kesempatan terpisah.
Demokrat sendiri melakukan sederet manuver setelah pertemuan AHY dengan Jokowi yang membuat hubungannya di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjadi sorotan.
Manuver itu antara lain dilakukan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief dengan mencuitkan soal 'setan gundul' hingga perdebatan soal asal-muasal klaim 'Prabowo menang 62 persen'. Hingga saat ini, Demokrat masih mempertanyakan klaim itu.
(fra/ain)