Jakarta, CNN Indonesia -- Jalan Wahid Hasyim dari Gedung Bawaslu hingga pertigaan pasar Tenabang lumpuh. Tak bisa dilalui kendaraan. Banyak sampah berserakan. Batu, puing, kayu bertebaran di mana-mana akibat bentrok massa aksi Bawaslu dan aparat kepolisian di sepanjang jalan tersebut.
Bentrok di jalan Wahid Hasyim begitu banyak meninggalkan bekas. Meski tidak ada bangunan yang rusak di sisi kiri dan kanan, Jalan Wahid Hasyim nampak berantakan.
Tiada kendaraan bermotor yang melintas. Warga pun tidak ada yang keluar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dentuman lontaran gas air mata tak henti terdengar. Begitu pula mercon yang terus diarahkan warga ke barisan polisi.
"Tar tar tar."
Di kejauhan nampak kobaran api. Meski tak besar, sudah cukup membuat suasana kian mencekam.
Pasukan tambahan pun didatangkan berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com.
Pasukan baru ini berkisar dua-tiga kompi. Mereka dikumpulkan di depan Hotel Simple Inn, Jalan Wahid Hasyim, dan langsung membentuk barisan baru yang lebih padat dari sebelumnya.
Bentrok pecah sejak Rabu (22/5) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Bentrok bermula di Jalan Wahid Hasyim, kemudian bergeser ke Jalan KH Mas Mansyur, kawasan Pasar Tenabang, setelah aparat polisi memukul mundur massa aksi Bawaslu.
Bentrok kemudian merembet ke Jalan Sabang yang berdekatan dengan Jalan Wahid Hasyim dan Gedung Bawaslu.
(bmw/bin/wis)