Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz menyebut saksi Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi-Ma'ruf Amin dan saksi Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berpelukan usai penetapan hasil Pemilu 2019.
Pernyataan Viryan merespons aksi unjuk rasa 22 Mei di Tanah Abang dan sekitar Kantor Bawaslu RI yang berujung ricuh.
"Tanggal 21 Mei pukul 01.46 WIB, setelah selesai, saksi TKN 01 dan BPN 02 bersalaman, berpelukan, meskipun BPN menyatakan menolak hasil pemilu. Itu maknanya adalah perbedaan pendapat tak lantas harus diikuti dengan sikap-sikap yang saling menafikan secara pribadi," ujar Viryan saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viryan berharap massa aksi bisa meniru perwakilan mereka di Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional Pemilu 2019.
Dia juga mengatakan seharusnya kekecewaan terhadap hasil pemilu tidak dilakukan di jalanan. Sebab, undang-undang menyediakan jalur gugatan ke Mahkamah Konstitusi bagi pihak yang tidak puas.
"Jadi mendapatkan keadilan dalam pemilu atau keadilan dalam demokrasi itu tidak akan selesai lewat aksi-aksi jalanan. Hanya bisa selesai melalui mekanisme hukum dan itu ada di MK," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (dhf/arh)