Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Korps Lalu Lintas (
Kakorlantas) Polri Irjen Refdi Andri mengatakan rekayasa lalu lintas satu arah atau
one way di
Tol Trans Jawa diberlakukan mulai Kamis (30/5). Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan pemudik pada puncak arus mudik
Lebaran 2019.
Rekayasa lalu lintas satu arah itu mulai berlaku pada 30 Mei hingga 2 Juni 2019, dari kilometer 70 Cikampek Utama hingga kilometer 263 Brebes Barat.
Sementara itu pada musim arus balik, satu arah mengarah ke Jakarta diberlakukan mulai kilometer 263 Brebes Barat menuju kilometer 70 Cikampek Utama, pada 8-10 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain di kedua titik itu, normal (tidak ada rekayasa
one way)," kata Refdi di Cirebon, Jawa Barat, dikutip
Antara Rabu (29/5).
Pada tanggal tersebut, satu arah diberlakukan selama 12 jam mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
"Mudah-mudahan pemberlakuan
one way bisa terlaksana dengan baik," katanya.
One way merupakan upaya pemerintah dalam hal ini Korlantas Polri untuk mengantisipasi penumpukan jumlah kendaraan saat arus mudik ke kampung halaman maupun ketika kembali ke Jakarta melalui jalur Tol Trans Jawa.
Kendati demikian, Refdi mengatakan bila situasi arus kendaraan di tol sudah normal, maka
one way tidak akan diberlakukan.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah menghentikan sementara semua proyek jalan tol mulai Minggu (26/5). Hal itu dilakukan demi memperlancar arus mudik dan balik lebaran 2019.
Refdi mengungkapkan pekerjaan proyek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah berhenti guna memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2019.
"Saya hari ini melihat bahwa proyek-proyek pembangunan yang ada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah berhenti, hal ini tentunya akan bermanfaat untuk pengguna jalan yang mau mudik dan balik," ujar Refdi, dikutip dari siaran pers Jasa Marga, Minggu (26/5).
[Gambas:Video CNN] (antara/pmg)