H-7 Lebaran, Terminal Kampung Rambutan Mulai Dipadati Pemudik

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mei 2019 12:26 WIB
Terminal Kampung Rambutan masih landai dari aktivitas pemudik, meski beberapa penumpang sudah mulai ada yang berangkat ke kampung halamannya hari ini.
ujuh hari jelang hari raya Idul Fitri 2019, Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur mulai ramai dipadati pemudik. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh hari menjelang Lebaran 2019, Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mulai dipadati pemudik yang hendak berangkat ke kampung halaman. Meski demikian, jumlah penumpang yang ingin mudik menggunakan bus dari terminal terbesar di Jakarta Timur ini masih belum terlalu padat untuk masa musim mudik.

"Sampai saat ini pemudik yang kita pantau masih landai," ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Kampung Rambutan, Thofik Winanto di Kampung Rambutan.

Thofik menambahkan, jumlah pemudik di Terminal Kampung Rambutan hingga H-8 atau Selasa (28/5) sebanyak 4.505 penumpang. Jumlah itu menurun dibanding H-8 mudik tahun lalu yang mencapai 6.225 penumpang. Sementara data jumlah penumpang di H-7 sejauh ini belum masuk, sehingga belum diketahui berapa jumlah keseluruhan pemudik yang berangkat hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thofik memperkirakan, lonjakan jumlah pemudik di Terminal Kampung Rambutan mulai terjadi pada Jumat (1/6) lusa. Hal itu berbarengan dengan dimulainya libur lebaran.

"Kita prediksikan ada suatu lonjakan di awal Juni," ujar Thofik.

Thofik juga yakin jumlah keseluruhan pemudik di Terminal Kampung Rambutan bakal melampaui jumlah pemudik tahun sebelumnya. Sebab harga tiket pesawat yang mahal membuat masyarakat beralih ke moda transportasi lain.

Imbas mahalnya tiket pesawat itu diamini Titi Lestari. Perempuan 39 tahun yang akan mudik ke Kotabumi, Sumatera Selatan itu beralih menggunakan bus dari Terminal Kampung Rambutan karena biaya tiket pesawat untuk lebaran ini meroket hingga tiga kali lipat dari biasanya.

"Biasanya naik pesawat. Sekarang naik pesawat mahal, tiga kali lipat. Kalau naik bus lebih ringan, murah, juga bisa tahu ke mana saja, sama kayak rekreasi gitu," ujar Titi.


Sementara untuk kesiapan pengemudi, Thofik lebih jauh menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Setiap pemudi wajib menjalani cek kesehatan sebelum membawa bus ke kota tujuan.

Thofik menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan 1.017 armada dengan 69 trayek. Kemudian 200 armada cadangan juga disiapkan guna mengantisipasi lonjakan pemudik pada awal Juni nanti.

"Untuk kelaikan kendaraan kami koordinasi dengan PKB (Pengujian Kendaraan Bermotor)," ujarnya.

[Gambas:Video CNN] (ryn/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER