Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi A
DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan agar selektif membuka pintu bagi warga yang masuk ke Jakarta. Ia menggarisbawahi soal warga yang tidak memiliki keterampilan.
"Ke Jakarta sebenarnya bebas siapa saja. Tapi ya harus yang punya kompetensi. Ini bukan menutup tapi memberikan pembatasan," kata Gembong kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (31/5).
Gembong mengatakan jumlah masyarakat yang padat di Jakarta, jika ditambah dengan warga dari luar kota akan semakin ramai bila tidak disaring. Menurut dia, DKI akan memiliki pekerjaan yang lebih besar jika nantinya banyak warga yang migrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul-betul punya kemampuan untuk berkompetensi. Jangan semua boleh gelontoran. Mau jadi apa Jakarta ini? Ini nanti kan ujung-ujungnya pengawasan Pemprov," ujar dia.
Gembong khawatir jika masyarakat tanpa kompetensi akan berujung menjadi masalah sosial. Dalam hal ini, DKI akan mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut.
"Ujung-ujungnya uang DKI juga yang
mulangin. Jangan berpikir kota terbuka saja, tapi harus antisipasi orang yang ke Jakarta harus punya kemampuan sehingga dia tidak jadi pengangguran," kata Gembong.
Sebelumnya, Anies membuka pintu selebar-lebarnya bagi warga di luar Jakarta untuk datang setelah lebaran. Menurut Anies, setiap warga berhak mencari nafkah di Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya.
[Gambas:Video CNN] (ctr/arh)