Polisi Ciduk 4 Tersangka Perusak Mobil Brimob di Aksi 22 Mei

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mei 2019 18:54 WIB
Kepolisian terus memburu tersangka lain kerusuhan 22 Mei di kawasan Slipi, karena diduga mencuri barang-barang lain milik Brimob.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Metro Jakarta Barat menangkap empat orang tersangka yang diduga melakukan aksi perusakan mobil Brimob saat aksi 22 Mei lalu.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Hariyadi menuturkan keempat tersangka itu diamankan di wilayah Jakarta Barat pada Kamis (30/5) kemarin.

"Empat tersangka ini yang melakukan perusakan terhadap kendaraan Brimob dan juga pencurian terhadap properti yang ada di mobil," kata Hengki saat dikonfirmasi, Jumat (31/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki menuturkan sampai saat ini keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Polisi juga masih akan terus mengejar pelaku lainnya. Apalagi, sambungnya, ada sejumlah properti milik Brimob yang dicuri pada saat aksi itu terjadi.

"Kita akan kejar terus sampai dapat, ini karena ada properti Brimob yang dicuri sampai sekarang harus kita amankan, ada beberapa seperti senjata laras licin dan sebagainya," tuturnya.

Dengan penangkapan empat orang itu, maka Polres Metro Jakbar telah menangkap 189 tersangka yang diduga terlibat dalam aksi kerusuhan 22 Mei lalu di flyover Slipi, Jakarta Barat.

Hengki menyampaikan pihaknya bakal melakukan rekonstruksi untuk mengetahui peran dan posisi masing-masing tersangka pada saat kerusuhan terjadi.

"Kita lakukan rekonstruksi untuk mengetahui peran masing-masing di mana posisi, apa yang dilakukan dan sebagainya," ujarnya.

Kerusuhan saat 21 dan 22 Mei pecah di sejumlah titik di Jakarta Barat, tepatnya di kawasan Slipi dan Petamburan. Di Slipi, massa sempat membakar dua bus milik polisi dan sejumlah mobil.

Hengki menyatakan bahwa berdasarkan penuturan sejumlah orang yang ditangkap, mereka mengaku mendapatkan bayaran.

Namun, dikatakan Hengky, keterangan dari para pelaku tersebut sampai saat ini masih terus didalami.

"Massa ini dibayar Rp100 ribu sampai Rp250 ribu, bervariasi, kami masih dalami juga, karena ini juga ada amplop terpisah berisikan uang Rp100 ribu yang sudah diberi nama," kata Hengky saat dikonfirmasi, Jumat (24/5). (dis/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER