Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga Rofik Asharudin (22) tak mengetahui tentang aksi Rofik meledakan bom di depan pos polisi
Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Keluarga baru mengetahui setelah
polisi menggeledah rumah mereka di Kampung Kranggan Kulon RT 01/RW 02, Desa Wirogunan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Kepala Biro Penerangan (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan polisi telah meminta keterangan dari orangtua dan kakak Rofik.
"Kejadian kemarin, (Pelaku) tidak berpamitan," kata Dedi saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6).
Menurut keterangan keluarga, kata Dedi, pelaku selama ini tertutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku lebih banyak pendiam, jarang komunikasi, keluar kadang pamit kadang tidak berpamitan," katanya.
Dedi mengatakan polisi masih menunggu kondisi Rofik stabil untuk menggali keterangan tentang motif aksi peledakan bom.
Rofik meledakkan bom di depan pos polisi pemantauan operasi ketupat, Senin (3/6) pukul 22.45 WIB.
Kata Dedi, berdasarkan rekaman CCTV, Rofik telah berada di pos polisi mengenakan kaos warna hitam dan celana jins sejak pukul 22.35.
"Yang bersangkutan menggunakan headset. Kemudian duduk di trotoar depan pos kurang lebih sekitar 5-10 menit," katanya.
Saat ledakan terjadi, sejumlah polisi yang sedang berada di pos.
"Personel berjumlah delapan orang yang ada di pos itu segera keluar dari pos menghindari ledakan susulan," katanya.
Dedi mengatakan, hingga saat ini kondisi di sekitar lokasi telah normal.
"Di sekitar TKP sudah sangat kondusif, seluruh aktivitas masyarakat bisa berjalan normal. Densus 88 bersama tim antiteror Polda Jateng terus melakukan upaya secara maksimal," katanya.
[Gambas:Video CNN] (gst/ugo/ugo)