Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan Budi Setiyardi memperkirakan puncak
arus balik lebaran 2019 melalui jalur laut terjadi pada Sabtu, 8 Juni nanti. Untuk menghindari kepadatan di pelabuhan, Kemenhub menyiapkan skema sistem
bongkar-muat.
Yakni, di dermaga 5 dan 6 Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Merak di dermaga 4,5, dan 7.
"Jadi, di Bakauheni dia memuat, kemudian bongkar di Merak. Tetapi, nggak muat lagi. Jadi, setelah bongkar di Merak langsung balik lagi ke Bakauheni," kata Budi di Gedung Kementerian Perhubungan, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, jajarannya juga masih menerapkan peraturan kapal yang dioperasikan berukuran minimal 5 ribu gross ton (GT) dengan port time atau waktu bongkar muat, tidak boleh lebih dari 45 menit.
"Jadi kapal penuh atau tidak penuh harus berangkat," tegasnya.
Tak hanya itu, jajarannya bersama Kepolisian juga mengatur mobil yang akan dikeluarkan ke jalan arteri biasa jika terjadi antrean di pintu masuk Bakauheni.
Jika antrean mencapai 1 kilometer dari arah tol Lampung, maka akan dikeluarkan di Simpang Hatta dan Kalianda. Sementara itu, jika antrean mencapai 4 km, maka akan dikeluarkan di Sidomulyo.
"Intinya kami perlambat pergerakan kendaraan bermotor dengan jalan tol. Jadi, tak perpanjang antrean," jelas Budi.
Penjualan tiket, lanjutnya, secara manual juga akan dilakukan. Sebab, melihat saat arus mudik, banyak pemudik yang tak memiliki KTP seperti yang seharusnya. Kurangnya nominal di uang elektronik juga menjadi kendala.
"Makanya diberlakukan bypass data manifest, jadi modelnya manual," tandasnya.
(chr/bir)