Polda Metro Imbau Warga DKI Tak Gelar Takbiran dengan Konvoi

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2019 18:27 WIB
Polisi menyebut kegiatan malam takbiran dengan konvoi membonceng kegiatan mudarat mulai dari miras, petasan, hingga senjata tajam.
Polisi mengimbau warga untuk tidak melakukan aksi konvoi yang membahayakan di malam takbiran. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat tidak memanfaatkan malam takbir dengan konvoi, meskipun Pemprov DKI Jakarta mengizinkan takbir keliling dengan sejumlah catatan.

Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komsisari M Nasir menyebut takbir keliling justru lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.

"Hasil analisis dan evaluasi pemangku kebijakan, kegiatan itu dimanfaatkan dengan kegiatan mudarat seperti menggunakan miras, tawuran, bawa sajam, petasan, naik truk dan lainnya," kata Nasir melalui pesan singkat, Selasa (4/6).

Menurutnya kegiatan tersebut juga berpotensi menambah sesak jalan yang berujung kemacetan. Nasir mengatakan polisi lebih menganjurkan agar masyarakat menggelar takbiran di tempat ibadah.

"Jadi tidak sejalan dengan tujuan takbir Islami," kata dia.


Kendati demikian, Nasir mengatakan pihaknya tetap menyiagakan sekitar 600 personel untuk mengawal masyarakat yang menggelar takbir keliling. Pengalihan arus bakal dilakukan situasional, bergantung tingkat kemacetan.

Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyarankan masyarakat untuk tidak melaksanakan takbir keliling lintas daerah.

Bila takbir keliling dilakukan di wilayah Jakarta Selatan, kata Argo maka konvoinya hanya dilakukan di wilayah tersebut dan tidak meluas ke wilayah lainnya. Argo juga menyebut polisi telah menyiapkan pengamanan sampai ke tingkat di Polres.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar juga mengimbau masyarakat untuk tak melakukan kegiatan takbir keliling. Ia meminta agar masyarakat melaksanakan kegiatan malam takbiran di seputar lingkungan rumahnya saja.

"Cukup di rumah masing-masing ataupun di seputar rumahnya saja, di masjid, dibanding dia keluar, apalagi takbir keliling," kata Indra saat dikonfirmasi, Selasa (4/6).


Indra menuturkan pihaknya telah memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi konflik saat takbir keliling. Antara lain wilayah Setiabudi, Pasar Rumput, Manggarai, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, serta Jagakarsa.

"Kita libatkan 1.090 personel, kita sebar ke semua wilayah dengan jajaran Polsek untuk mengamankan," ucap Indra.

Antisipasi pascateror Sukoharjo

Pengamanan malam takbiran sedikit banyak terdampak peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di sekitar pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (4/6) malam.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan pengamanan maksimal tetap dilakukan meskipun ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Kartasura dilakukan oleh seorang amatir.

"Ya Polri tidak underestimate walau pelakunya amatir tetap kita fokus untuk antisipasi segala macem ancaman dan gangguan yang mungkin bisa terjadi. Kita akan laksanakan secara maksimal," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/6).


Dedi mengatakan pengamanan malam takbiran telah masuk dalam Operasi Ketupat 2019. Personel yang diterjunkan sebanyak 160 ribu orang hingga arus balik selesai dilakukan.

Namun pascabom di Kartasura, Dedi mengatakan, tidak ada penambahan jumlah personel. "Tetap ya tetap, jumlah personel yang terlibat operasi sudah cukup memadai dalam rangka pengamanan," tuturnya.

Dedi juga mengatakan tidak ada peningkatan status siaga kepada anggotanya. "Kalau peningkatan status enggak, tapi kalau waspada terus (dilakukan)," ucapnya.

Diketahui pada Senin (3/6) malam, seorang pria bernama Rofik Asharudin (22) melakukan bom bunuh diri di dekat pos polisi Kartasura. Namun pasca meledakan diri, Rofik kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Saat ini diketahui kondisi Rofik sudah stabil tetapi masih harus menjalani perawatan intensif. Dari peristiwa itu diketahui jika Rofik adalah pelaku tunggal dan berafiliasi pada paham ISIS.

[Gambas:Video CNN] (dis/ryh/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER