Buntut Rusuh Rutan Sigli, Ratusan Penghuni Ajukan 3 Tuntutan

Antara | CNN Indonesia
Rabu, 05 Jun 2019 02:49 WIB
Warga binaan Rutan Klas IIB Sigli memprotes aksi penarikan dispenser untuk berbuka puasa, memicu amuk dan pembakaran rutan.
Anggota Polisi mengevakuasi seorang pria usai terjadinya kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Sigli, Aceh, Senin (3/6/2019). (ANTARA FOTO/Rizal Rahmad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sigli, Pidie, Aceh menyampaikan tiga tuntutan usai mengamuk dan melakukan pembakaran rutan pada Senin (3/6). Seperti diketahui, pembakaran rutan dilakukan para tahanan diduga dipicu penarikan dispenser yang biasa digunakan warga binaan untuk berbuka puasa.

"Permintaan pertama, arus listrik segara diaktifkan kembali agar memudahkan mereka melaksanakan ibadah shalat tarawih. Kedua, pelaku penarikan dispenser dipindahkan, dan ketiga kunjungan tamu bisa segera normal," kata Kepala Divisi Pemasyarakaran Kanwil Kemenkumham Aceh, Meurah Budiman di Rutan Negara Kelas IIB Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Senin (4/6) dikutip Antara.

Budiman mengakui penarikan dispenser merupakan pemicu utama terjadinya kebakaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemicu kebakaran disebabkan hal kecil dimulai dari penarikan dispenser oleh petugas dari warga binaan," kata
Budiman.


Penarikan 15 dispenser dari warga binaan oleh petugas Rutan diketahui tanpa alasan yang jelas. "Jadi, 15 dispenser tersebut sengaja dibagikan oleh Kepala Rutan sejak lima bulan yang lalu khusus untuk warga binaan agar memudahkan mereka dalam melaksanakan ibadah bulan suci Ramadhan" ungkap dia.

Dalam kesempatan itu Budiman juga mengaku Rutan Negara Kelas IIB Sigli melebihi kapasitas maksimal yakni, 120 orang dan sekarang dihuni 466 orang.

BPBD Pidie, Provinsi Aceh menurunkan sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan kobaran api yang melalap Rutan tersebut dari pukul 11.30 WIB. Para petugas BPBD Pidie dari atas mobil pemadam kebakaran menyemprot air ke dalam rutan tersebut.

Pada pukul 14.40 WIB tampak bahwa api yang membakar rutan sudah padam total. Sejumlah personel polisi dilengkapi senjata laras panjang serta perisai dan pentungan hingga kini masih siaga satu di lokasi guna mengamankan area rutan.

"Hanya satu orang yang dievakuasi dan yang lainnya masih di dalam rutan," kata Kapolresta Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar.

(ain/ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER