Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Zulkifli Hasan meminta semua pihak termasuk partai politik merajut kembali persatuan pascapemilu 2019. Dia berharap tidak ada lagi istilah cebong dan kampret usai
lebaran.Menurut dia, Pemilu serentak tahun ini memiliki sejumlah masalah karena banyaknya gesekan dan lamanya masa kampanye yang mencapai delapan bulan.
Hal itu dikatakan Zulkifli Hasan di kediamannya di Jalan Widya Chandra IV No. 15, Jakarta Selatan, Rabu (5/6), saat menggelar kunjungan masyarakat dalam halalbihalal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita satukan hati kita, teman-teman mau BPN, mau TKN, mau partai-partai, kita ini saudara; kita ini teman. Enggak ada cebong, kampret itu enggak ada. Kita ini sama, sebangsa setanah air," ujar Zulkifli Hasan di rumah dinasnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga berharap agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat bekerja dengan baik dalam menyelesaikan sengketa pemilu.
Dengan begitu, kata dia, nantinya Indonesia mempunyai Kepala Negara seluruh rakyat Indonesia.
"Kita doakan nanti Mahkamah Konstitusi bisa menghasilkan (keputusan) dengan baik. Dengan begitu kita punya Presiden yang menjadi Presiden seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Dalam open house yang berlangsung siang ini, Zulhas nampak mengenakan pakaian muslim berwarna merah muda berlengan panjang dengan motif bergaris silver, celana bahan dan sepatu pantofel hitam serta kopiah hitam.
Zulhas mengatakan kalau baju yang dikenakannya merupakan buah karya isterinya.
"Iya ini (baju) buatan isteri saya," jawab dia sembari tertawa.
Saat menyambut tamu, Zulhas ditemani isterinya. Terlihat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyambangi kediaman Zulhas.
Basuki datang pukul 12.44 WIB bersama isterinya dan seorang cucunya. Selain Basuki, tampak juga Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan.
Zulhas mengaku mengundang sejumlah kerabat dan rekannya pada open house kali ini.
"Biasalah kolega, dubes, ini kan (
open house) tahun kelima. Seperti biasa saja," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (ryn/ugo)