Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian memberlakukan sistem satu arah atau
one way menyusul kepadatan kendaraan yang melintas di jalur utama
Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Kamis (6/6) siang. Kepadatan kendaraan ditengarai lantaran banyak warga menghabiskan waktu libur ke sejumlah lokasi wisata di Garut dan Tasikmalaya,.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandung, Ajun Komisaris Hasby Ristama menjelaskan, pemberlakuan satu arah dilakukan dari arah barat ke timur atau Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya. Sistem tersebut sudah diterapkan sejak pukul 08.00 WIB.
"Sampai siang ini kita sudah lakukan tujuh kali
one way. Sebanyak tiga
one way di Leles dan empat kali di Limbangan," kata Hasby saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga siang pukul 12.00 WIB, Hasby mengatakan, sudah terjadi lonjakan kendaraan yang menuju kawasan Garut dan Tasikmalaya.
"Bahkan kami bisa hitung H+1 jumlah paling banyak kendaraan yang melintas di jalur Nagreg sebanyak 102 ribu baik kendaraan roda dua dan roda empat," katanya.
Hasby menyebut jumlah kendaraan tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan H-2 dan H-1 yang berjumlah 100 ribu kendaraan. Adapun beberapa simpul kemacetan lalu lintas terjadi di sekitar Pasar Limbangan, Garut serta beberapa titik keluar masuk gang.
"Banyak masyarakat lokal serta banyak dari Garut ke Bandung dan sebaliknya. Selain itu memang ada juga yang baru mudik sejak kemarin dan hari ini," ujarnya.
Mengantisipasi kemacetan, rekayasa lalu lintas menuju arah timur akan diberlakukan secara temporer. "Kita akan melakukan
one way tergantung kondisi, waktu dan kepadatan yang ada," kata Hasby.
Sementara itu, salah satu pemudik tujuan Garut, Yati (40) mengatakan, dirinya harus rela terjebak macet mulai dari kawasan Cibiru, Kota Bandung.
"Saya mulai terjebak macet sejak dari Cibiru. Sudah satu jam menunggu tapi jalannya pelan-pelan. Tujuannya mau ke Garut bersilaturahmi," kata Yati.
[Gambas:Video CNN] (hyg/ain)