Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (
Kemenhub) menyebut kepadatan yang terjadi di jalur
Nagrek, Bandung, dan sekitar
Bogor akibat dari
aktivitas wisata warga. Kemenhub memprediksi kepadatan di area tersebut bakal berlanjut hingga Jumat (7/6).
"Kalau yang di Nagrek itu H+1, H+2, sampai besok akan masih ada mobilisasi ke arah Garut, Tasikmalaya, dan sekitarnya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Kamis (6/6) malam.
Budi memastikan kepadatan yang terjadi di Nagrek, Bogor, dan Bandung, bukan karena arus mudik ataupun arus balik. Hal ini menurutnya sudah menjadi tren yang biasa ditemui satu-dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mengantisipasi berlanjutnya kemacetan, Budi mengatakan pihaknya sudah mengambil tindakan bersama otoritas daerah setempat. Salah satunya mengawal lalu lintas di dekat Pasar Limbangan Garut.
"Ada beberapa penanganan salah satunya pengawasan ketat di sekitar Pasar Limbangan Garut. Andong-andong juga diminta berhenti di jalan nasional," imbuh Budi.
Di samping itu, Budi menyebut akan ada tambahan tindakan di lapangan seperti contraflowatau sistem buka tutup di wilayah wisata seperti di Lembang untuk mengurai kepadatan kendaraan yang akan terjadi.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya terlambat mengantisipasi kemacetan di Tol Jagorawi ke arah Bogor, Jawa Barat.
"Antisipasinya sedikit terlambat baru hari ini. Saya tugaskan Jasa Marga supaya diskresi itu
contraflow) dilakukan," kata Budi usai mengunjungi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).
Budi mengatakan
contraflow situasional akan dilakukan apabila terjadi kemacetan sepanjang tiga km. Apabila kemacetan bertambah panjang, makan jalur
contraflow akan ditambah.
(eks)