Jakarta, CNN Indonesia -- Momen
Lebaran umumnya akrab dengan aktivitas
mudik. Namun, ada pula masyarakat yang memilih tetap berada di Jakarta.
Salah satunya, Yenni Hapsari (38). Ibu rumah tangga dengan dua orang anak berusia 4 tahun dan 6 tahun itu justru memilih pusat perbelanjaan modern alias mal untuk menghabiskan masa libur Lebaran. Alasannya sederhana, Yenni tak memiliki kampung halaman.
"Setiap tahun ya begini, karena lahir di sini (Jakarta), saudara di sini juga, jadi begitu Lebaran ya hanya kumpul keluarga di hari pertama. Selebihnya, paling ke mal untuk makan di luar dan berbelanja," bagi Yenni kepada
CNNIndonesia.com di sela kunjungannya di Mal Pondok Indah, Kamis (6/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Yenni, mal juga bisa menjadi tempat untuk berkumpul dengan keluarga dan beberapa saudara. Selain itu, suasana kumpul keluarga juga bisa lebih bervariasi dengan berbagai fasilitas dan layanan yang ada di mal.
Misalnya, anak-anak bisa sambil diajak ke wahana bermain yang ada di dalam mal. Sementara para ibu, seperti Yenni dan dua adiknya, bisa cuci mata di toko pakaian yang menawarkan potongan harga ketika masa libur Lebaran.
Sedangkan kalangan bapak, seperti suami dan kedua adik iparnya, bisa santai di kedai kopi yang juga ada di dalam mal yang sama.
"Masing-masing kalau mau apa kan juga ada di mal. Lagipula, kemarin sudah kumpul di rumah, sekarang cari suasana baru saja," katanya.
Di sisi lain, Yenni melanjutkan, ia tak begitu tertarik untuk mengunjungi tempat rekreasi yang ada di ibu kota. Sebab, ia sudah dibayangi sesak pengunjung.
"Misal ke Ancol, duh biasanya ramai. Begitu juga kalau ke Monas dan Kota Tua, panas dan sudah pernah, jadi ke mal saja," celetuknya.
 Pengunjung memilih pakaian di Grand Indonesia Mall, Jakarta. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sementara di mal, kata Yenni, tempatnya jauh lebih nyaman. Selain itu, kebetulan mal yang dipilihnya tak begitu jauh dari tempat tinggalnya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Apalagi, sambungnya, jalanan ibu kota biasanya tidak begitu ramai di daerah pinggiran, seperti kawasan Lebak Bulus hingga ke Pondok Indah. Walhasil, ia tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menempuh tempat yang dituju.
Seperti halnya Yenni, Bagaskoro (50) juga lebih memilih mal karena malas berada di rumah, tapi enggan ke tempat rekreasi yang terlalu jauh.
Tempat tinggal Bagas di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak jauh dari Mal Grand Indonesia yang ada di tengah kota.
"Kebetulan ini anak saya juga kan sudah besar, yang satu SMA, yang satu kuliah. Mereka sudah tidak tertarik pergi ke tempat wisata dengan keluarga, paling kalau mau pun dengan teman-temannya, tapi tidak di masa libur Lebaran," ujarnya.
Sementara ritual mudik yang biasa dilakukan masyarakat ketika Lebaran, tidak pula dilakukan Bagas. Maklum, katanya, harga tiket pesawat cukup tinggi beberapa waktu lalu.
Kampung halamannya di Palembang, Sumatra Selatan, cukup memakan waktu bila menggunakan jalur darat dan penyeberangan laut.
Walhasil, ia lebih memilih absen pada kumpul keluarga pada Lebaran tahun ini. Nah, sebagai gantinya, ia lebih memilih untuk pergi ke tempat-tempat santai bersama keluarga inti. Yang penting, baginya, seluruh anggota keluarga berkumpul dan merayakan Lebaran bersama.
"Kemarin akhirnya saudara yang ada di Jakarta kumpul di rumah saya, lalu kami
video call dengan saudara di Palembang. Ya, tidak apalah absen dulu tahun ini mudiknya," tuturnya.
Lebih lanjut, Bagas mengatakan saat berpergian ke mal, keluarganya lebih suka menghabiskan waktu untuk makan siang bersama. Lalu, menonton film bila ada yang menarik. Kemudian, melihat barang-barang yang sekiranya perlu untuk dibeli dan selanjutnya pulang ke rumah.
"Pokoknya apa yang diperlukan saja, tidak perlu lama-lama juga sih," imbuhnya.
 Pengunjung memilih pakaian di salah satu toko di Grand Indonesia Mall, Jakarta. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Public Relation Grand Indonesia Annisa Hazarini mengatakan kunjungan masyarakat ke mal yang terletak di kawasan Thamrin itu memang kerap meningkat ketika libur Lebaran. Peningkatannya, bisa mencapai 10 persen dari hari biasa.
Menurut catatan Annisa, kunjungan masyarakat ke Grand Indonesia ketika hari biasa umumnya sekitar 55 ribu sampai 65 ribu orang. Sementara pada saat akhir pekan bisa mencapai 65 ribu sampai 75 ribu.
"Tapi kalau libur Lebaran mungkin bisa mencapai 75 ribu sampai 80 ribu. Bahkan, jelang Lebaran kemarin kebetulan ada
midnight sale juga pada 31 Mei dan 1 Juni 2019, kunjungan mencapai 100 ribu orang," katanya.
Menurut Annisa, kunjungan masyarakat biasanya meningkat pada masa libur, termasuk libur Lebaran. Apalagi pada momen Lebaran kali ini, pihak toko yang ada di Grand Indonesia tengah menyelenggarakan Jakarta Great Sale.
Berbagai promo dan diskon ditebar dari 25 Mei sampai 23 Juni mendatang.
"Kebanyakan promo dan
sale untuk sektor
fashion dan
lifestyle, sementara beberapa
tenant food and beverage juga memberikan promo," ujarnya.
Bersamaan dengan peningkatan jumlah kunjungan masyarakat, Annisa mengatakan petugas layanan dan keamanan juga ditambah. Sayangnya, ia tidak bisa memberi angka pasti jumlah personel tambahan itu. Namun, penambahan dilakukan sesuai dengan proyeksi kunjungan yang telah diperkirakan manajemen Grand Indonesia.
"Kalau pihak toko, biasanya mereka juga pasti ada kebijakan penambahan staf, tapi kalau sif biasanya tetap sama karena jam operasi mal tetap sama," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (uli/pmg)