Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai
Gerindra Fadli Zon mengeluhkan jadwal persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di
Mahkamah Konstitusi (MK) yang berlangsung terlalu cepat dan pendek untuk memutuskan sebuah gugatan yang menjadi sebuah persoalan nasional.
"Saya melihat memang jadwal sidang-sidang MK ini sangat ketat, sangat padat, dan sebenarnya secara logika sebenarnya waktunya sangat pendek, terlalu pendek," kata Fadli di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (17/6).
MK sendiri akan menggelar sidang sengketa Pilpres 2019 dari tanggal 14 Juni hingga 28 Juni 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Fadli menyatakan durasi jadwal gugatan itu seharusnya lebih panjang. Hal itu bertujuan agar para hakim maupun pihak tim hukum Prabowo-Sandiaga sebagai pihak pemohon dapat lebih komprehensif dalam menggali persoalan secara lebih mendalam.
"Karena kita mencari kebenaran dan mencari keadilan di sini. Jadi kebenaran dan keadilan yang final menurut hukum yang ada di negara kita gitu terkait dengan Pilpres maupun Pileg," kata dia.
Meskipun demikian, Fadli optimistis Prabowo-Sandiaga dapat memenangkan gugatan sengketa Pilpres di MK.
Kata Fadli, sembilan hakim MK akan memberikan pertimbangan bagi bukti-bukti dan saksi yang diajukan oleh tim hukum pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Saya yakin masih ada kebenaran dan keadilan di negara kita ini," kata dia.
Fadli juga berharap hakim MK akan memutuskan sengketa Pilpres secara adil.
"Para hakim juga bukan seperti yang dianggap sebagai hakim kalkulator gitu ya, tapi bagaimana mencari esensi, substansi, dari persoalan yang berkembang," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/ugo)