Massa Tahlil Akbar 266 dari Luar Jakarta Mulai Berdatangan

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2019 08:50 WIB
Sejumlah massa peserta aksi bertajuk Tahlil Akbar 266 sudah mulai berdatangan ke lokasi Patung Kuda Monumen Nasional (Monas) sejak pukul 07.15 WIB.
Ilustrasi. Warga saat mengikuti aksi kawal sidang MK di sekitar Patung Arjuna Wiwaha. Jakarta, Selasa, 25 Juni 2019. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah massa peserta aksi bertajuk Tahlil Akbar 266 sudah mulai berdatangan ke lokasi Patung Kuda Monumen Nasional (Monas) sejak pukul 07.15 WIB.

"Saya dari Bandung, datang dengan beberapa teman lain, datang menggunakan kereta melalui Gambir," kata salah seorang peserta aksi, Agung Suharjono (49), seperti mengutip Antara, Rabu (26/6).

Agung mengatakan rela jauh-jauh ikut tahlil akbar dengan harapan pemerintah memberikan respon cepat terhadap ratusan petugas pemilu dan sejumlah orang yang meninggal akibat kerusuha 21-22 Mei 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tahlilannya diadakan di daerah, tentu responnya tidak seperti kalau tahlilan di sini," katanya.


Ia bersama rekannya meyakini kegiatan tahlilan tersebut akan berlangsung damai, karena yang hadir adalah alumni 212.

"Ya kalau yang 21-22 Mei ricuh itu kan banyak kelompok di sana, kita tidak tahu apa saja tujuan-tujuan tiap kelompok," ucap Agung.

Massa peserta aksi lainnya Muhammad yang juga berasal dari Bandung mengatakan mereka berangkat malam hari dan sampai subuh di Stasiun Gambir.

"Semuanya pakai biaya sendiri, karena panggilan hati seperti aksi 212, kami dapat informasi kegiatan ini dari undangan yang ada di media sosial," ujarnya.


Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) bakal menggelar Tahlil Akbar 266. Rencananya, aksi dihelat di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, pada Rabu (26/6).

Sekretaris PA 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan acara itu diinisiasi tak hanya oleh pihaknya, tetapi juga oleh GNPF Ulama dan FPI serta Ormas Islam lainnya.

"Gabungan PA 212, GNPF Ulama, dan FPI dan ormas-ormas lain," ucap Bernard saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/6).


Berdasarkan poster yang beredar di media sosial, Tahlil Akbar 266 dilaksanakan untuk mendoakan petugas kelompok penyelenggara pemilihan umum (KPPS) yang meninggal dunia. Doa juga akan dipanjatkan untuk korban meninggal dunia pada 21-22 Mei.

Bernard membenarkan poster yang beredar di media sosial itu.

"Ya sudah fixed," ucap Bernard.

Bernard tidak menjelaskan secara rinci jumlah massa yang akan hadir dalam Tahlil Akbar 266. Dia hanya mengatakan massa tidak berasal dari Jabodetabek saja.

"Jabodetabek sampai daerah lain," kata Bernard.


Rencana aksi di sekitar Gedung MK juga beredar di media sosial. Aksi itu bertajuk Halalbihalal Akbar 212 yang ingin dihelat pada 24-28 Juni.

Sementara, Polda Metro Jaya telah melarang aksi di MK saat pembacaan putusan MK, 27 Juni 2019.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, larangan itu berkaca dari aksi massa yang berakhir rusuh di depan Gedung Bawaslu pada 21-22 Mei.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun turut angkat suara. Dia menegaskan pihaknya melarang aksi yang dihelat sekitar gedung MK sebelum dan saat putusan sengketa Pilpres 2019 dibacakan pada 27 Juni mendatang.

Tito merujuk pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1998 Pasal 6 tentang penyampaian pendapat di muka umum.

[Gambas:Video CNN] (antara/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER