Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf,
Yusril Ihza Mahendra memuji kubu Prabowo-Sandi yang menyatakan tidak mengincar kemenangan dalam sengketa
Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (
MK).
Yusril merujuk pada pernyataan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Andre Rosiade yang menyebut kemenangan bukan target pihaknya, melainkan memberikan pendidikan kepada masyarakat.
"Kan, Pak Andre Rosiade bilang mereka bukan mau menang di MK tapi memberikan pendidikan politik ke masyarakat. Kalau itu tujuannya, ya baik lah saya rasa," ucap Yusril di Gedung MK, Jakarta, Kamis (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi yang lain, Yusril sangat yakin Mahkamah Konstitusi bakal menolak permohonan tim hukum Prabowo-Sandi lantaran bukti yang lemah. Bahkan, Yusril mengatakan tidak akan mengajukan permohonan ke MK apabila menjadi penasihat tim hukum Prabowo-Sandi.
"Kalau saya jadi penasihat hukumnya ini tidak cukup buktinya dibawa ke MK. Andaikan kita bawa sulit menangkan sidang ini," ucap Yusril
Yusril kembali menyebut tim hukum Prabowo-Sandi tidak mampu membuktikan kejanggalan yang terjadi selama Pilpres 2019 dalam persidangan di MK. Yusril berulang kali mengatakan hal itu selama MK melaksanakan sidang sengketa Pilpres 2019.
Bukti yang dihadirkan tim hukum Prabowo-Sandi, menurutnya, tidak mampu membuktikan kejanggalan yang ada. Begitu pula keterangan para saksi yang dihadirkan.
"Tanpa kami bantah pun mereka gagal buktikan itu. Jadi dokumen maupun ahli dan saksi yang dihadirkan itu sebagian besar tidak membuktikan apa-apa dalam sidang ini," kata Yusril.
Merujuk pada asumsi itu, Yusril yakin Jokowi-Ma'ruf bakal menjadi presiden-wakil presiden selanjutnya seperti hasil perhitungan suara KPU. Dengan kata lain, Yusril percaya diri MK bakal menolak permohonan Prabowo-Sandi.
"Ya, saya percaya bahwa MK akan memenangkan Pak Jokowi-Maruf Amin karena mereka pihak pemohon tidak mampu membuktikan datanya," ujar Yusril.
[Gambas:Video CNN] (bmw/pmg)