Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah tabung
gas air mata yang dibawa anggota
polisi meledak di pertigaan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (27/6) malam.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono menyebut gas air mata tersebut meledak sendiri ketika polisi berjaga di pos persimpangan Majapahit-Harmoni.
"Meledak sendiri di dalam tas tempat gas air mata," kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Argo, gas air mata itu meledak dari dalam tas yang dibawa oleh anggota polisi yang tengah berjaga di sekitar lokasi.
"(Tasnya milik) anggota polisi, pas dibawa," ujarnya.
Argo menyebut tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu. "Enggak ada (korban) saat tas diletakkan meledak sendiri," ucap Argo.
Gas air mata disiapkan polisi sebagai antisipasi pembubaran massa aksi di depan gedung MK jika melebihi batas waktu. Sesuai UU, batas waktu gelar unjuk rasa yakni pukul 18.00 WIB. Sejak siang, polisi sudah mewanti-wanti kepada massa agar membubarkan diri jika batas waktu unjuk rasa sudah tiba.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan bahkan telah menyiapkan dua spanduk peringatan, tentang rencana polisi menembakkan gas air mata jika massa berunjuk rasa melebihi batas waktu.
Namun dalam pantauan
CNNIndonesia.com, massa yang kawal aksi sidang MK sudah membubarkan diri dengan tertib usai asar, sekitar pukul 15.30 WIB.
[Gambas:Video CNN] (dis/ain)