Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia memastikan
helikopter jenis MI-17 milik TNI AD hilang kontak saat melaksanakan misi penerbangan dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani, Papua, Jumat (28/6).
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan Basarnas Provinsi Papua dan sejumlah pihak masih melakukan pencarian terhadap helikopter tersebut.
"Upaya pencarian sedang dilaksanakan dengan berkoordinasi pihak Basarnas Provinsi Papua dan mengerahkan satuan kewilayahan untuk mencari keberadaan pesawat MI-17," ujar Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aidi menyampaikan kondisi cuaca di Bandara Oksibil dalam keadaan baik saat helikopter tersebut mendarat untuk mengisi bahan bakar. Akan tetapi, ia berkata cuaca di beberapa titik dari Bandara Oksibil menuju Bandara Sentani berpotensi ekstrem sebagaimana informasi dari BMKG.
"Dari pantauan BMKG di beberapa tempat route antara Oksibil dan Sentani berpotensi cuaca ekstrim yang sewaktu-waktu dapat berubah secara cepat," ujar Aidi.
Aidi menerangkan helikoter tersebut baru saja melaksanakan misi pendorong logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang, Papua, sebelum dikabarkan hilang kontak.
Misi dorong logistik
dilakukan lantaran sejumlah pos di perbatasan Papua dengan Papua Nugini hanya bisa diakses lewat jalur udara.
"Pada pukul 11.44 WIT heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan estimasi waktu seharusnya heli MI-17 landing di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan heli tersebut," ujarnya.
Kepala Basarnas Jayapura, Putu Arga, telah mengerahkan personelnya untuk melakukan pencarian. Sejauh ini Basarnas belum berhasil menemukan keberadaan helikopter tersebut. Putu pun belum bisa memastikan apakah helikopter jatuh atau tidak.
"Karena ini sifatnya
lost contact, jadi belum bisa disimpulkan jatuh atau tidak," kata Putu kepada
CNNIndonesia.com.
[Gambas:Video CNN] (jps/wis)