Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengikat kerja sama dengan
TNI dalam program pengenalan lingkungan sekolah.
Lewat program itu personel TNI akan masuk ruang kelas sekolah di seluruh Indonesia untuk menanamkan pendidikan karakter, terhitung mulai tahun ajaran baru.
Mendikbud Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa program tersebut akan efektif berlaku di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, serta sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya kami akan melibatkan personel TNI seluruh Indonesia untuk ikut menyukseskan berpartisipasi dan mengisi materi-materi pelatihan yang memang cocok dan relevan kalau itu dilakukan oleh TNI terutama berkaitan dengan penanaman disiplin, dasar-dasar kedisiplinan untuk para siswa," ucap Muhadjir saat dalam konferensi pers di gedung Kemendikbud, Jumat (21/6).
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan pihaknya sudah bersiap dalam program ini. Hadi menyebut ada 60 ribu personel Babinsa yang belum termasuk anggota, yang tersebar di markas Komando Rayon Militer (Koramil).
Selain itu, pihaknya juga menerjunkan personel dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) untuk sekolah-sekolah di wilayah pesisir dan personel angkatan udara untuk wilayah yang berada di sekitar pangkalan udara mereka.
"Oleh sebab itu agar semua bisa memberikan pelajaran, metodenya bagaimana, kita diberikan pelatihan dari Kemendikbud seperti disampaikan Pak Menteri tadi," jelas Hadi.
Adapun bentuk pendidikan karakter yang bakal diberikan oleh TNI kepada para siswa SD, misalnya, dapat berupa latihan baris-berbaris hingga tata cara upacara bendera.
"Baris berbaris itu sama saja menanamkan jiwa korsa, saling menghargai satu sama lain, termasuk disiplin di dalamnya," imbuh Hadi.
Muhadjir mengatakan kerja sama antara lembaganya dengan TNI sudah tertuang dalam nota kesepahaman. Dengan demikian, ia menegaskan kerja sama ini bersifat permanen dan berlaku untuk semua sekolah di Indonesia, baik itu negeri maupun swasta.
"Jadi semua sekolah baik negeri maupun swasta, termasuk sekolah internasional yang masuk di bawah tanggung jawab Kemendikbud semua wajib mengenalkan program pengenalan lingkungan sekolah (PLS) wajib melibatkan personel TNI yang tadi sudah digambarkan keadaan," jelas Muhadjir.
Sejauh ini kedua pihak memperkirakan program pengenalan lingkungan sekolah bersama TNI ini akan berlangsung dua pekan.
"Insyaallah tidak akan ada satu sekolah pun yang tidak bisa dijangkau oleh program kerja sama antara TNI dan Kemendikbud ini," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (bin/wis)