Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan alasan
Prabowo Subianto tidak mengucapkan selamat kepada calon presiden terpilih,
Joko Widodo. Karena telah menyebut kalimat 'menghormati putusan
Mahkamah Konstitusi' saat bicara dalam konferensi pers menyikapi putusan MK, kemarin.
Menurut Muzani, kalimat 'menghormati putusan MK' sudah otomatis memberikan selamat kepada Jokowi-Maruf.
"Kami merasa dengan Pak Prabowo menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi. Maka apa yang diharapkan yakni ucapan selamat itu sudah sesuatu yang
automatically mestinya dipahami seperti itu," ucap Muzani di Media Center BPN Prabowo-Sandi , Jumat, Jakarta (28/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menggelar konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, kemarin, sebagai respons atas putusan MK yang menolak semua gugatannya dalam sengketa hasil Pilpres 2019.
Sepanjang berbicara di hadapan wartawan, Prabowo tak sekalipun mengucapkan selamat kepada pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun dia menyatakan menghormati putusan MK.
"Kami patuh dan ikuti jalur konstitusi yaitu UUD 1945 dan sistem undang undang yang berlaku. Maka dengan ini kami nyatakan bahwa kami menghormati hasil keputusan MK," ujar Prabowo di kediamannya, Kamis (27/6) malam.
Muzani juga menjelaskan mengapa Prabowo tidak mengucapkan kalimat 'menerima putusan MK' saat konferensi pers. Menurut Muzani, bukan berarti Prabowo tidak menerima putusan tersebut.
Dia bilang kata 'menghormati'yang diucapkan Prabowo memiliki makna yang lebih tinggi dibanding 'menerima'.
"Menerima itu berarti ada yang diberi dan ada yang diterima. Menghormati itu adalah sesuatu yang lebih dalam daripada sekedar menerima," tutur Muzani.
"Itu adalah penghormatan kami untuk sebuah keputusan hukum sehingga jangan persoalkan kenapa tidak menggunakan 'menerima' tapi 'menghormati'," kata dia menambahkan.
[Gambas:Video CNN] (bmw/wis)