Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka kasus penodaan agama,
SM rencananya akan ditahan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Bogor, rumah sakit untuk penderita
gangguan kejiwaan.Namun, Polisi Resor Bogor masih menunggu surat resmi dari Rumah Sakit Polri terkait kondisi kejiwaan tersangka SM. Jika surat itu menyatakan SM mengalami gangguan kejiwaan, penahanan akan segera dilakukan.
"Mungkin saja salah satu itu (Marzoeki Mahdi). Kita nanti koordinasi sama tim dokter," ujar Kapolres Bogor AKBP Dicky saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (3/7).
Meski pihak rumah sakit Polri telah menyatakan jika SM mengalami skizofrenia, polisi masih menunggu surat resmi dari RS Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini belum keluar surat resminya, baru sampaikan omongannya, indikasinya seperti itu dan juga ada tindakannya. Kalaupun nanti dirawat, itu bentuk penahanan juga," katanya.
Kata Dicky, penahanan di rumah sakit merupakan hal yang wajar karena tersangka mengalami gangguan jiwa.
"Dia sakit ya ditahan di satu tempat dia dirawat itu. Tersangka juga punya hak, kalau hasilnya seperti itu," katanya.
Pada Minggu (30/6) sekitar pukul 14.00 WIB, SM mendatangi Masjid Al Munawaroh, Sentul City, Bogor dengan membawa seekor anjing. Dia memasuki masjid dengan alas kaki yang masih terpakai dan seekor anjing padahal sudah dilarang.
Cekcok pun terjadi. SM beralasan ingin mencari suaminya. Hal tersebut pun dilaporkan ke polisi dan pukul 16.00 WIB, SM diamankan ke Polres Bogor.
Sementara, dokter spesialis kejiwaan yang pernah menangani pemeriksaan jiwa SM, Lahargo Kembaren, mengatakan SM mengidap skizofrenia dan semestinya dirawat inap namun ditolak keluarganya.
"Kalau kami dari medis, ketika ada perilaku yang membahayakan untuk diri sendiri dan orang lain, itu adalah indikasi untuk dilakukan perawatan," ujar Lahargo seperti dikutip
Antara.Kembaren mengatakan, sudah pernah menyampaikan pada keluarga tersangka penodaan agama itu untuk dirawat inap, tapi keputusan keluarga menolaknya.
"Mungkin banyak ya pertimbangan keluarga, mungkin merasa masih bisa merawat jalan," kata Lahargo.
[Gambas:Video CNN] (gst/ugo)