PDIP Sebut Tak Ingin Paksakan Kadernya Jadi Menteri

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jul 2019 05:12 WIB
Wasekjen PDIP Utut Adianto menyebut partainya tak memaksakan para kadernya harus menjadi menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Wasekjen PDIP Utut Adianto. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Utut Adianto mengklaim partainya tak memaksakan para kadernya untuk menjabat sebagai menteri di masa pemerintahan presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Ia mengatakan kondisi masyarakat Indonesia saat ini lebih mengharapkan agar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin bisa mengimplementasikan janji-janji kampanye dengan baik.

"Kalau buat partai tentu menempatkan kader itu kan keberhasilan. Tapi kita jangan sampai juga memaksakan itu, karena kita juga butuh pemerintah yang bisa deliver promises, janji-janji kampanyenya," kata Utut saat ditemui di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Utut tak menafikan bila setiap parpol pasti akan mempersiapkan kader terbaik untuk diserahkan kepada Jokowi untuk mengisi kabinet.

Ia memandang bahwa Jokowi-Ma'ruf membutuhkan sosok menteri yang berkualitas dan siap mengeksekusi pelbagai program dan janji kampaye ke depan.

"Tapi sekali lagi basisnya bukan pada kemampuan berbicara, tapi kemampuan mengeksekusi," ujarnya.

Lebih lanjut Utut enggan ambil pusing terkait banyaknya permintaan jatah kursi menteri kepada Jokowi yang datang para parpol di Koalisi Indonesia Kerja (KIK) belakangan ini. Sebut saja dari PKB dan Nasdem yang secara tersirat telah meminta sejumlah kursi menteri.

Meski begitu, Utut memandang permintaan itu hanya sekadar candaan dari para parpol koalisi pengusung Jokowi.

"Kalau sekarang ini kan para pemimpin partai seneng bercanda, seneng gojekan, sama kaya Taufiqulhadi itu bagus aja," kata dia

Di sisi lain, Utut meyakini Jokowi sudah memiliki gambaran formasi para menteri-menterinya di periode keduanya memimpin.

Untuk PDIP sendiri, ia mengatakan Jokowi pasti akan berkomunikasi secara langsung kepada Megawati Soekarnoputri selaku ketum untuk membahas nama-nama yang akan mengisi kursi kabinet.

"Kalau kita lihat teman-teman PKB kan ancer-ancernya 10 menteri. Nanti biar Pak Jokowi. Kalau kami nanti biar Bu Mega bicara khusus dengan Pak Presiden," kata dia.

Sementara itu Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, partainya tidak akan meminta jatah kursi menteri kepada Jokowi.

Eriko menilai tanpa meminta pun Jokowi pasti akan memberikan pos kementerian terbaik kepada PDIP, mengingat Jokowi merupakan kader partai berlambang banteng itu.

"PDI Perjuangan tidak pernah meminta, belum pernah setahu saya dari saya masuk di PDIP namanya PDIP meminta. Tetapi tidak harus meminta, pasti akan diberikan yang terbaik, kenapa, karena memang beliau juga datang dari PDI Perjuangan," kata Eriko.

Terkait jatah kursi menteri ini, Megawati telah menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi agar mempertimbangkan sejumlah nama yang akan membantu pemerintah.

Karena itu, para Keder Partai sepenuhnya mempercayai Mega dan Jokowi terkait pemilihan menteri periode pemerintahan 2019-2024 tanpa ingin ikut campur atau menyodor-nyodorkan nama kepada dua tokoh tersebut.

"Ibu ketua umum kami punya satu sikap yang memang memberikan hak sepenuhnya kepada beliau (Jokowi), biarlah nanti dua tokoh besar ini memutuskan siapapun atau berapa orang," ujarnya.

"Jangan kitalah melihat ini apakah sekian orang, belum tentu, tapi kami menyakini bapak Joko Widodo tidak mendikotomikan antara yang disebut profesional yang datang dari partai atau tidak datang dari partai," kata Eriko.

[Gambas:Video CNN] (rzr/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER