Mengenal Layanan Imigrasi Haji 'Fast Track' yang Dipuji Anies

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jul 2019 18:41 WIB
Layanan imigrasi haji di Bandara Soetta adalah program pemerintah Arab Saudi. Layanan serupa pun ada di Malaysia, Pakistan, Bangladesh, dan Tunisia.
Calon jamaah haji yang tergabung dalam Kloter 1 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan terbaru untuk proses imigrasi calon jemaah haji Indonesia di Bandara Soekarno Hatta menjadi perhatian warganet setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memujinya lewat media sosial.

Pada Minggu (7/7) lalu, lewat akun instagram miliknya, Anies menyatakan kabar gembira bagi calon jemaah haji embarkasi Jakarta.

'Kabar baik bagi jamaah haji embarkasi Jakarta. Hari ini resmi mulai beroperasi, layanan imigrasi Kerajaan Saudi di Bandara Soekarno Hatta,' demikian kalimat pembuka penjelasan foto pada unggahan instagram Anies tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan dini imigrasi Arab Saudi atau yang diberi istilah fast track tersebut adalah fasilitas terbaru untuk melayani calon jemaah haji di bandara asal penerbangan atau embarkasi.


Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Jeddah-Madinah Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia 1440H/2019, Arsyad Hidayat, mengatakan fasilitas fast track yang bisa dinikmati jemaah haji Indonesia adalah proyek pemerintah kerajaan Arab Saudi.

Diketahui, fast track atau jalur cepat membuat jemaah haji tidak perlu mengantre di Bandara Jeddah atau Madinah selama berjam-jam sebelum resmi melangkah di Arab Saudi. Pemeriksaan paspor, perekaman biometrik, dan sidik jari sudah bisa dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta dengan waktu yang lebih cepat.

"Fasilitas fast track ini proyek besar pemerintah Saudi dalam program 'Makkah Route' yang diberikan kepada 5 negara: Indonesia, Malaysia, Pakistan, Bangladesh dan Tunisia," ujar Arsyad saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (9/7).

Arsyad mengatakan sejumlah pihak di Indonesia turut berperan sehingga fast track dapat dinikmati jemaah haji, terutama Kementerian Agama. Selama ini, kata dia, lobi-lobi dilakukan Kemenag secara intensif demi mendapat fasilitas fast track dari pemerintah Arab Saudi. Walhasil, pada tahun ini, jemaah haji Indonesia kebagian jatah fast track terbanyak, yakni 70 ribu dari 225 ribu yang disediakan.

"Karena first meeting-nya dengan Kemenag, karena yang menikmati fasilitas tersebut jemaah haji yang notabene menjadi domainnya Kemenag," kata Arsyad.

Selain itu, sambungnya, ada pula kontribusi dari Kementerian Luar Negeri dan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM sehingga fast track dapat dinikmati jemaah haji Indonesia yang berangkat lewat Bandara Soekarno Hatta.


Pengalaman Kedua Layanan Fast Track Jemaah Haji Indonesia
 
Sementara itu, dikutip dari situs KBRI Riyadh, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyatakan fast track tahun ini adalah pengalaman kedua kalinya bagi jemaah haji Indonesia. Tahun lalu, kata dia, Indonesia dan Malaysia menjadi negara yang pertama kali mendapatkan 'keistimewaan' itu dari Arab Saudi.

"Untuk tahun ini Kerajaan Arab Saudi menambahkan 3 negara yang bisa menikmati pelayanan baru ini yaitu Pakistan, Bangladesh dan Tunisia dengan total 225.000 jemaah," ujar Agus Maftuh.

Sementara itu, saat melepas calon jemaah haji kloter pertama DKI di Bandara Soekarno Hatta akhir pekan lalu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) pun mengapresiasi layanan fast track imigrasi tersebut.

Ia mengatakan penggunaan teknologi semakin memudahkan pengurusan perjalanan bagi jamaah haji, dan memungkinkan penyediaan layanan fast track sebagaimana yang diberikan kepada jamaah haji Embarkasi DKI Jakarta kala itu.

"Kita harapkan bahwa mudah-mudahan pada tahun depan ini semuanya lancar seperti ini. Ini uji coba dulu di sini," katanya, Minggu (7/7) seperti dikutip dari Antara.

"Kami berharap juga seluruh proses keberangkatan jamaah haji Indonesia akan berjalan hingga kloter terakhir yang berangkat dari embarkasi Jakarta ini," kata Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi di tempat yang sama.

Layanan fast track yang menjadi program Arab Saudi itu mencakup pelayanan bagi jamaah haji di bandara-bandara asal calon jemaah haji. Layanan itu mencakup pengurusan keimigrasian, verifikasi persyaratan medis, dan penyortiran bagasi para jamaah di titik-titik embarkasi. Kemudian juga layanan penerbitan visa, prosedur pemeriksaan paspor, hingga pengaturan transportasi dan pemondokan di Arab Saudi.

Fasilitas pelayanan sebelum keberangkatan tersebut memudahkan proses kedatangan jamaah di Arab Saudi dan memungkinkan mereka langsung menuju ke pemondokan di Mekkah dan Madinah tanpa berurusan dengan prosedur yang menghabiskan waktu lama.

Sementara itu, dikutip dari rilis PT Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta melayani penerbangan calon jemaah haji Indonesia tak hanya dari DKI Jakarta. Juga di sana, diterbangkan pula jemaah haji dari tiga provinsi lain. Calon jemaah haji diberangkatkan ke Arab Saudi dari sana melalui Terminal 2D.

'Pada tahun ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani keberangkatan jemaah haji dari sebanyak 631 kloter yang berasal dari empat embarkasi yaitu DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat dan Banten,' demikian kutipan rilis AP II pada Senin (8/7).

[Gambas:Instagram]


[Gambas:Video CNN]

(bmw/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER