Peringati Hari Kependudukan, BKKBN Fokus Berdayakan Perempuan

BKKBN | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jul 2019 17:24 WIB
BKKBN bersama UNFPA (United Nations Fund for Population Activities) menggelar seminar nasional untuk memperingati Hari Kependudukan Dunia 2019.
BKKBN bersama UNFPA (United Nations Fund for Population Activities) menggelar seminar nasional untuk memperingati Hari Kependudukan Dunia 2019. (Dok. BKKBN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama UNFPA (United Nations Fund for Population Activities) menggelar seminar nasional untuk memperingati Hari Kependudukan Dunia 2019. Seminar yang dihelat di Jakarta itu membahas kesehatan reproduksi dan seksual perempuan, termasuk kiat menghadapi tantangan ke depannya.

Plt Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani mengatakan bahwa setelah hampir 50 tahun, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam KB dan kesehatan reproduksi. "TFR turun dari 5,6 anak pada 1970-an menjadi sekitar 2,4 anak pada 2017. Sementara angka CPR meningkat secara signifikan dari sekitar 10 persen pada 1970-an menjadi sekitar 64 persen pada 2017," ujar Dwi di The Hotel Sultan Jakarta, Kamis (11/7).

Selain itu, yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi BKKN adalah menuntaskan fenomena unmet need (KB yang tidak terpenuhi). Penyebabnya bersifat multidimensional, seperti karakteristik demografi, sosial-ekonomi, akses, kualitas pelayanan, preferensi masalah kesehatan, dan takut efek samping.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini kebutuhan unmet need di Indonesia yaitu 10,6 persen (SDKI 2017). Bila dikonversikan dengan jumlah pasangan usia subur yang mencapai 51 juta, maka hampir 5,5 juta pasangan yang membutuhkan KB tapi belum terlayani.

Angka tersebut dikatakan mengalami kemajuan yang luar biasa. Namun demikian, nyatanya jutaan perempuan dan anak perempuan di Indonesia masih belum mendapat hak dan kesehatan seksual serta reproduksi mereka.

Artinya, kebutuhan untuk program keluarga berencana, kematian ibu, dan prevalensi kekerasan terhadap perempuan serta pernikahan anak, masih tinggi.

"Pentingnya pemerintah, sektor swasta, organisasi dan lembaga masyarakat sipil seperti UNFPA, berjanji menghilangkan hambatan yang ada antara perempuan dan anak perempuan dengan kesehatan mereka, juga hak-hak dan kekuatan untuk merencanakan masa depan mereka sendiri. Termasuk meniadakan unmet need program keluarga berencana, meniadakan kematian ibu, dan meniadakan kekerasan berbasis gender dalam konteks 2030 SDGs," ujar UNFPA Representative Najip Assifi Najip Assifi.

Seminar kependudukan dalam rangka Hari Kependudukan 2019 ini dibuka oleh Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN yang mewakili Kepala BKKBN, UNFPA Representative, UN Resident Coordinator dan keynote speech oleh Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) yang disampaikan oleh Direktur Perencananan Kependudukan dan Perlindungan Sosial BAPPENAS.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER