Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN)
Amien Rais mengaku baru membaca surat yang diberikan oleh
Prabowo Subianto berkaitan dengan pemberitahuan akan melakukan pertemuan dengan
Joko Widodo pada Sabtu (13/7) lalu.
Amien mengaku surat tertanggal 12 Juli itu berisi pernyataan Prabowo soal kemungkinan adanya pertemuan dengan Jokowi sehari setelah surat itu diterima oleh Amien, yakni pada 13 Juni.
Meski telah membaca surat, Amien mengaku tidak bisa menjelaskan secara runtut maksud dan tujuan pasti Prabowo melakukan pertemuan dengan Jokowi. Hanya saja dalam surat itu, Prabowo sempat menyebut kepentingan bangsa lebih besar untuk keutuhan NKRI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya tadi datang dari Jogja kemudian langsung baca surat di meja saya dari Pak Prabowo surat itu tertanggal 12 Juli, isinya 'Pak Amien kemungkinan 13 Juli, jadi esok harinya, akan ada pertemuan dengan Pak Jokowi, bagi saya Pak Amien kepentingan lebih besar yaitu keutuhan bangsa, NKRI itu lebih saya pentingkan'," kata Amien mengutip isi surat yang dikirimkan Prabowo saat menggelar Konprensi Pers, di DPP PAN, Jalan Daksa No 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7).
Dalam surat itu juga kata Amien, Prabowo menjanjikan akan segera menggelar pertemuan dengannya entah itu di Jogja atau di Jakarta. Pertemuan itu akan dilakukan Prabowo dengan Amien setelah bertemu dengan Jokowi.
Bisa jadi kata Amien, pertemuan itu digelar besok atau lusa.
"Paragraf dua katakan setelah ini setelah pertemuan saya akan ketemu Pak Amien bisa di Jakarta bisa di terbang ke Jogja," katanya.
Lebih lanjut, Amien pun mengaku tak bisa menjelaskan secara detail terkait pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.
Yang jelas Amien mengaku setuju 1.000 persen jika pertemuan yang digelar keduanya itu tak ada sama sekali membahas soal bagi-bagi kursi.
"Saya 1000 persen saya setuju, mbahnya setuju yah, tetapi rekonsiliasi itu jangan sampe diwujudkan menjadi bagi-bagi kursi," kata Amien.
Lagi pula menurut Amien, Rekonsiliasi dalam arti keutuhan bangsa adalah bentuk rekonsiliasi yang akan dia setujui. Dia juga berharap Prabowo akan tetap teguh menjadi pihak oposisi. Sebab kata dia apa gunanya bertanding dalam Pilpres jika pada akhirnya hanya bagi-bagi kursi.
"Rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi ada aibnya ada negatifnya ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral enggak memegang disiplin partai," kata dia.
"Tetapi rekonsiliasi itu jangan sampai diwujudkan menjadi bagi-bagi kursi. Karena apa gunanya dulu bertanding ada dua pasangan capres cawapres ujung-ujungnya bagi-bagi, padahal maksudnya supaya ada alternatif ada perspektif lain yang dikerjakan petahana itu," kata Amien.
Untuk saat ini dia pun meminta pada semua pihak, khususnya Prabowo dan Sandi untuk memberikan kekuasaan sepenuhnya pada Joko Widodo dan Ma'ruf Amin bersama para menterinya lima tahun ke depan.
Tugas pihaknya saat ini adalah mengawasi kinerja Jokowi dan memberi masukan jika memang ada yang salah dalam kepemimpinan.
"Soal kekuasaan berikan kesempatan yang utuh ke Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin dengan menterinya nanti lima tahun kita awasi dan itulah imbas demokrasi," katanya.
[Gambas:Video CNN] (sur/sur)