Calon Haji Sembunyikan Puluhan Kotak Rokok di Baju Ihram

CNN Indonesia
Selasa, 16 Jul 2019 06:34 WIB
PPIH Surabaya menyita puluhan kotak rokok yang dikemas dalam kresek beras dan lipatan kain ihram. Keberangkatan dua jemaah haji pun ditunda karena demensia.
Ilustrasi haji. (REUTERS/Zohra Bensemra)
Surabaya, CNN Indonesia -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya kembali menyita puluhan kotak rokok milik para calon jemaah haji (CJH). Rokok itu dikemas dalam kresek yang berisi beras, lipatan kain ihram, dan lipatan baju jemaah.

Hal tersebut bahkan didapatkan dari koper jemaah kelompok terbang (kloter) 28 asal Surabaya.

Menanggapi temuan tersebut, Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) PPIH Jamal menegaskan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan barang apa saja yang boleh dibawa dan berapa besaran jumlahnya kepada jemaah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sosialisasi terus kami lakukan, bahkan jauh hari sebelum musim haji berlangsung. Saya rasa memang tidak mudah dalam menangani ribuan jemaah yang persepsi dan pola pikirnya juga berbeda," ujar Jamal, Senin (15/7).

Menyikapi kondisi tersebut, Jamal menegaskan bahwa PPIH Embarkasi Surabaya pada tahun ini akan bersikap tegas. Barang-barang itu tak akan dikembalikan ke jemaah usai mereka pulang, melainkan akan disita oleh negara.

Ilustrasi rokok.Ilustrasi rokok. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
"Temuan seperti inikan terus saja terjadi setiap tahunnya. Nah, untuk menimbulkan efek jera, PPIH Embarkasi Surabaya bersikap tegas. Jika tahun sebelumnya barang sitaan dikembalikan kepada jemaah, maka tahun ini barang sitaan tersebut tidak akan kami kembalikan," ujar Jamal.

Kendati demikian, kata Jamal, barang sitaan tersebut nantinya tidak dimusnahkan, namun dapat digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.

"Kalau dimusnahkan, itu kok rasanya mubazir. Wacana kami, barang sitaan ini akan kami gunakan untuk yang lebih bermanfaat, seperti untuk anak yatim, kaum duafa, dan lain-lainnya," tutur Jamal.

Sesuai jadwal, jemaah yang tergabung dalam kloter 25, 26, 27, 28 mulai diberangkatkan ke Bandara Juanda pukul 22.30 WIB, Senin malam ini, secara bergantian.

Batal Terbang

PPIH Surabaya pun membatalkan keberangkatan dua orang calon jemaah haji yang mengalami demensia berat dari kelompok terbang (kloter) 14 asal Kabupaten Probolinggo dan kloter 20 asal Kabupaten Malang.

Demensia adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan, dan memahami bahasa, serta menurunnya kecerdasan mental.

Calon Haji Sembunyikan Puluhan Kotak Rokok di Baju IhramFoto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia
Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Acub Zaenal mengatakan kedua pria yang telah berusia 76 tahun tersebut diketahui mengalami gangguan memori setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan akhir oleh tim kesehatan PPIH.

"Calon jemaah haji yang ditunda berangkat ini kita konsultasikan dengan dokter psikiater di RSJ Menur. Gangguan memori atau biasa disebut demensia ini ada gradasinya, yakni ringan, sedang dan berat. Nah, ini termasuk demensia berat," tutur Acub, saat dikonfirmasi Senin (15/7).

Acub menambahkan kedua jemaah tersebut berangkat seorang diri tanpa pendamping sehingga dianggap tidak layak terbang. Pihak keluarga dari kedua jemaah ini pun akhirnya menjemput dan membawa pulang ke daerahnya.

PPIH Embarkasi Surabaya juga telah menunda keberangkatan 2 wanita yang dinyatakan hamil dengan usia kehamilan dibawah 14 minggu. Yakni, Herlina Faisal Enek (33), kloter 7 asal Kabupaten Sumenep yang dinyatakan hamil 2 minggu, serta Pipit Handayani Lastro (33), kloter 18 asal Kabupaten Malang dengan usia kehamilan 6 minggu.

Para suami keduanya pun memutuskan untuk menunda keberangkatan hajinya pada tahun depan.

[Gambas:Video CNN] (frd/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER