Ketua Umum SBMI Hariyanto menilai praktik ini termasuk kategori tindak pidana perdagangan orang (
TPPO). Hasil identifikasi SBMI menyebutkan bisnis ini dimainkan secara turun temurun oleh sebuah keluarga karena mendatangakan keuntungan besar dan menggiurkan.
Menurutnya, seorang mak comblang bisa meraup uang hingga ratusan juta rupiah dari satu transaksi perdagangan perempuan ke Beijing.
Dia mengatakan dalam transaksi itu, seorang pria wajib mengeluarkan uang sekitar Rp400 juta. Sementara mak comblang hanya memberikan Rp20 juta kepada perempuan yang bersedia dipersunting pria asal Beijing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sisa masih banyak untuk kemudian dibagi-bagi sama agen dan lain sebagainya. Ini bisnis menggiurkan, maka mereka masif cari korban lain," katanya.
Dia menerangkan, aktivitas ini semakin merajalela dalam beberapa waktu terakhir lantaran kebijakan China mengizinkan setiap keluarga hanya memiliki satu orang anak.
Menurutnya, hal tersebut membuat jumlah pria dan perempuan di China mengalami ketimpangan dan mendorong kaum adam di Negeri Tirai Bambu mencari pasangan ke negara lain seperti Ukraina, Vietnam, Kamboja, hingga Indonesia.
Selain itu, tingginya biaya yang harus dikeluarkan seorang pria di China untuk menikah juga menjadi faktor pendorong.
"Ketika mau nikah, orang China tidak mampu karena harus keluarkan uang sekitar Rp2 miliar, makanya mencari pasangan keluar dan itu sudah sejak dulu," kata Hariyanto.
Ia meragukan keseriusan pria-pria asal Beijing yang menjelajah ke Indonesia untuk mencari istri. Ia mengatakan seharusnya ada dokumen pernikahan yang sah jika mereka berniat menikahi perempuan asal Indonesia.
Menurutnya, perekrutan perempuan asal Indonesia dilakukan sejumlah pria asal Beijing hanya untuk mengelabui pemerintah.
"Pemerintah China dikelabui dengan ada pesta penyerahan mas kawin atau pesta kecil-kecilan terus dianggap sah menikah, padahal enggak ada dokumen pernikahan," katanya.
Dia menambahkan, setidaknya ada dua faktor yang membuat perempuan asal Kalbar menjadi target pria-pria asal Beijing untuk dinikahi. Salah satunya, bentuk wajah perempuan asal Kalbar mirip dengan perempuan di Beijing.
"Secara
face [wajah] banyak keturunan China, kemudian faktor kedekatan dekat dengan China daratan," tuturnya.
(mts/pmg)