Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyebut
teroris bernama Novendri yang ditangkap di Sumatera Barat beberapa waktu lalu memiliki koneksi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia dan di luar negeri.
"Dia adalah tersangka teroris jaringan JAD yang memiliki koneksi dan hubungan dengan JAD di Indonesia maupun luar negeri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (23/7).
Untuk JAD Indonesia, kata Dedi, Novendri memiliki koneksi dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), JAD Lampung dan Sibolga, serta JAD Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengungkapkan tersangka Novendri tersebut dikendalikan oleh Saefullah alias Daniel alias Chaniago yang saat ini masih dalam pengejaran dan sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Yang bersangkutan (Saefullah) sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai
mastermind saat ini yang bersangkutan diduga berada di satu wilayah di Khorasan, Afghanistan," tuturnya.
Keberadaan Saefullah di Khorasan itu, lanjutnya, merupakan efek dari kekalahan ISIS di Suriah. Saat itu, lanjutnya, kelompok ISIS pimpinan Al Baghdadi langsung terpecah kekuatannya.
"Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan, Afghanistan, ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," ujar Dedi.
Diungkapkan Dedi, Saefullah juga mengontrol sejumlah teroris lain yang ada di Indonesia. Antara lain anggota JAD Kalimantan Timur bernama Yoga yang ditangkap pada Juni lalu. Yoga diketahui menggantikan peran Andi Baso sebagai penghubung antara ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.
Sedangkan Andi Baso, lanjut Dedi, saat ini keberadaannya diketahui ada di Filipina Selatan. Andi Baso diketahui memiliki kemampuan untuk merekrut orang.
Minggu lalu, tepatnya pada Kamis (18/7), tim Densus 88 Anti Teror menangkap seorang teroris bernama Novendri di rumahnya yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Dalam penangkapan itu, tim Densus 88 turut menyita barang bukti berupa laptop, paspor, lima keping CD tentang kajian Daulah, satu buku tauhid Aman Abdurrahman, satu buah panci kecil, lima buah gulungan kawat, satu buah sambungan pipa kecil, dan sebagainya.
[Gambas:Video CNN] (dis/arh)