Polri Identifikasi Dua WNI Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jul 2019 13:53 WIB
Polri melakukan identifikasi terhadap dua pelaku bom bunuh diri di gereja di Jolo, Filipina, Januari 2019 lalu, hasilnya diketahui kedua pelaku merupakan WNI.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian RI berhasil mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri di sebuah gereja di Jolo, Filipina awal tahun ini. Hasilnya, kedua pelaku merupakan warga negara Indonesia (WNI).

"Dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh, ini yang diduga sebagai pelaku suicide bomber di Filipina," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (23/7).

Dedi menjelaskan mulanya Polri dan kepolisian Filipina hanya berhasil mengantongi hasil pemeriksaan terhadap lima tersangka. Dari hasil pemeriksaan kelimanya diperoleh informasi bahwa dua pelaku yang melakukan bom bunuh diri berasal dari Indonesia.

Sedangkan dari hasil tes DNA terhadap dua pelaku yang sempat dilakukan tidak ditemukan bukti pembandingnya sehingga sulit memastikan identitas kedua pelaku bom bunuh diri dimaksud.


Kemudian hasil penyelidikan Densus 88 dengan kepolisian Filipina juga tak berhasil mengungkap identitas kedua pelaku. Pasalnya, mereka masuk Filipina lewat jalur ilegal sehingga datanya tidak terekam.

"Aparat keamanan kita hanya mendapatkan informasi dari lima tersangka yang ditangkap di Filipina itu kalau pelaku diduga orang Indonesia, karena dari logat bicara dan kebiasaannya seperti orang Indonesia," tutur Dedi.

Dedi menyampaikan identitas kedua pelaku itu baru terungkap ketika Densus 88 menangkap seorang anggota JAD Kalimantan Timur bernama Yoga dan seorang anggota JAD Sumatera Barat bernama Novendri.

"Setelah dilakukan penangkapan terhadap Saudara Novendri dan Yoga di Malaysia, baru mengkait ternyata pelaku bom bunuh diri di Filipina itu adalah dua orang warga negara Indonesia," ucap Dedi.


Pada Januari lalu, bom meledak di gereja Pulau Jolo, Mindanao, Filipina. Tercatat 22 orang tewas dan lebih dari seratus orang luka-luka.

Saat itu, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengklaim pelaku adalah pasangan suami istri berkewarganegaraan Indonesia. Namun hal itu belum bisa dipastikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

"Kami mendengar kabar bahwa pelakunya warga Indonesia, dari kemarin saya sudah berkomunikasi dengan otoritas Filipina namun sampai pagi ini belum terkonfirmasi hasil identifikasinya," ucap Retno pada acara Diplomacy Festival, di Universitas Andalas, Padang, Sabtu (2/2) lalu.

[Gambas:Video CNN] (dis/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER