Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) meminta agar ada pembahasan bersama
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih dulu sebelum pelaksanaan rencana
tausiah atau dakwah di tempat hiburan malam.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengizinkan penceramah
Gus Miftah untuk menjalankan tausiah di kelab malam di Jakarta.
"Artinya kita menyambut baik positif. Tapi alangkah lebih baik [tausiah] di tempat yang baik pula. Kalau ada yang bilang, 'oh berarti tempat hiburan enggak baik?' Kalau mau tausiahan ini baik alangkah baiknya kami diundang," kata Ketua Aspija Hana Suryani kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (24/7).
Menurut dia, DKI memiliki sinergi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan para pengusaha hiburan. Sinergi itu, lanjut Hana, mestinya diterapkan dalam rencana tausiah ini tempat hiburan malam itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuknya, pengusaha diajak untuk duduk bersama membicarakan rencana tersebut. Pihaknya pun siap jika dipanggil untuk berdiskusi.
"Kalau tempat hiburan itu kan sudah masuk ranahnya pribadi teritori kita. Ya istilahnya kalau ke area kita, itu
sowan, pamit lah," lanjut dia.
"Karena kami ada di bawah Dinas Pariwisata, belum ada informasi ke kami mengenai itu, karena itu sampai saat ini kami menganggap itu masih wacana," Hana menambahkan.
Diskusi ini, kata Hani, juga untuk mengatur strategi operasional perusahaan. Ia tak menampik bahwa hal ini akan berdampak kepada sektor komersil.
"Pasti akan ada yang kita atur juga nantinya itu," jelas dia.
Sebelumnya, Anies membebaskan Gus Miftah untuk berdakwah di kelab malam di Jakarta. Menurut Anies mendapatkan siraman rohani adalah hak setiap orang.
"Insyaallah beliau menghantarkan hidayah karena hidayah itu datangnya dari Allah. Beliau menghantarkan hidayah dan insyaallah bermanfaat bagi semuanya," kata Anies.
(ctr/arh)