Sekjen Parpol Jokowi Kaji Opsi Kubu Prabowo Gabung Koalisi

CNN Indonesia
Kamis, 25 Jul 2019 18:52 WIB
Sekjen PPP Arsul Sani menyebut 10 sekjen parpol koalisi Jokowi-Maruf akan bertemu dan membahas soal kemungkinan partai dari koalisi Prabowo-Sandi bergabung.
Sekjen PPP Arsul Sani. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani menyebut sepuluh sekretaris jendral partai politik koalisi pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan menggelar pertemuan dalam waktu dekat.

Salah satu agenda pertemuan itu untuk membahas terkait urgensi penambahan partai dari koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Tidak tertutup kemungkinan seperti itu. Tentu di antara kami ada yang membuka bicara soal perlu tidaknya menambah, itu kan pasti terjadi diskusi di situ," kata Arsul di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (25/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Arsul enggan menjelaskan kapan pertemuan para sekjen itu akan digelar. Ia hanya mengatakan pertemuan dimaksud merupakan agenda lanjutan setelah pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Pada pertemuan itu, kesepuluh sekjen parpol akan memberikan pandangan dan masukan terhadap koalisi berdasarkan perkembangan di internal parpolnya masing-masing.

"Pandangan para sekjen berdasarkan perkembangan di internal masing-masing partai, yang terkait bagaimana koalisi ini ke depan termasuk juga kemungkinan apakah apa perlu ditambah atau tidak," kata dia

Tak hanya itu, Arsul turut merespon terkait pembubaran TKN yang akan digelar esok. Ia memastikan parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf akan membentuk wadah lain agar hubungan koalisi partai tetap berjalan dengan baik.

"Nah besok itu baru kemudian kita putuskan, mungkin secara formal TKN itu kita bubarkan. Tapi kita bentuk wadah yang lain," kata Arsul.

Tak hanya itu, Arsul mengatakan hubungan baik seluruh partai politik dan kelompok relawan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf akan terus berjalan meski dibubarkan. Hal itu bertujuan demi mengawal pemerintahan Jokowi selama lima tahun ke depan.

[Gambas:Video CNN] (rzr/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER