Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi
PDI Perjuangan Gembong Warsono mengkritik rencana Gubernur DKI Jakarta,
Anies Baswedan, menggelar upacara kemerdekaan ke-17 RI di salah satu
pulau reklamasi yakni di Pulau D atau sekarang disebut Pantai Maju.
Gembong mempertanyakan urgensi menggelar upacara di lahan reklamasi tersebut.
"
Komen-ku sederhana, apa sih yang mau disasar dari peringatan 17 Agustus di pulau reklamasi itu?" kata Gembong saat dihubungi, Jumat (26/7).
Menurut Gembong peringatan 17 Agustus sakral, dan harus dilaksanakan di tempat yang baik, bukan kontroversial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gembong menyebut tak seharusnya Anies menggelar upacara di tempat yang terhitung masih jadi polemik itu.
"Saran saya Pemprov harus memperingati itu di tempat layak untuk dijadikan hari kemerdekaan, naif jika merayakan kemerdekaan di tempat yang sangat kontroversi, masyarakat masih banyak mempermasalahkan," ujar dia.
"
Ngapain bikin polemik yang akhirnya membuang energi enggak produktif," lanjut dia.
Gembong menyatakan masih banyak tempat di Jakarta yang layak untuk menggelar upacara kemerdekaan.
"Kami lihat memperingati di pulau D enggak layak, yang layak bisa di Balai Kota, Monas, jauh lebih layak lebih sakral, untuk memperingati hari kemerdekaan, dibandingkan pulau D," kata dia.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hani Sumarno menyampaikan Anies akan melaksanakan upacara di Pulau D atau biasa disebut Anies dengan Pantai Maju.
Hani mengatakan Pantai Maju merupakan salah satu kawasan yang isunya masih terus bergejolak. Kendati begitu, ia mengatakan pemilihan tempat pulau reklamasi dimaksudkan untuk memberikan semangat kedaulatan bagi masyarakat di Ibu Kota negara.
"Ini juga menjadi representasi, kawasan pantai di pulau yang direklamasi ini diakses publik secara terbuka," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (ctr/wis)