Jakarta, CNN Indonesia --
Gempa dengan magnitudo 5,2, yang kemudian datanya dimutakhirkan menjadi M 4,9, dengan pusat di Bayah, Banten, terasa di Pelabuhan Raut, Sukabumi, hingga Karawang. Namun, gempa ini disebut tak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta tak terpengaruh isu-isu yang tak berdasar.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan gempa itu dirasakan di sejumlah wilayah dengan kekuatan beragam.
"Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Pelabuhan Ratu, Cisolok, Malingping dan Sukabumi Selatan dalam skala intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity)," kata dia, lewat pesan singkat, Minggu (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Depok, Tangerang, Serang, Rangkasbitung , Sawarna, Panggarangan, Menes, Carita dan Munjul II-III MMI, Lembang, Jakarta dan Karawang II MMI," ia menambahkan.
Dikutip dari situs BMKG, skala MMI berkisar dari I hingga XII. Makin besar angkanya makin kuat getarannya dan daya hancurnya.
Sebelumnya, BMKG menyebut gempa dengan M 5,2 terjadi pada Minggu (28/7) pukul 21.25.01 WIB. Pemutakhiran data BMKG memperlihatkan bahwa kekuatannya adalah M 4,9. Sumber gempa ada pada 76 Km arah Barat Daya Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat pada kedalaman 44 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyebut gempa ini termasuk gempa dangkal. Penyebabnya adalah aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan obliq naik (thrust- oblique).
Rahmat mengatakan pihaknya juga belum mendeteksi aktivitas gempa susulan atau
aftershock hingga pukul 22.01 WIB.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," ujar dia.
Lantaran itulah dia meminta masyarakat untuk tak risau dan tetap memantau informasi resmi dari BMKG.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan," tutur Rahmat.
 Ilustrasi Pelabuhan Ratu. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Senada, Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo meminta masyarakat tetap tenang dan memantau infrmasi resmi dari lembaga pemerintah.
"Masyarakat dihimbau harap tenang dan tidak panik serta ikuti informasi lebih lanjut dari BMKG, BPBD, dan BNPB," tutupnya.
[Gambas:Video CNN] (age/fra)